04/06/2020 11:52:11
Info Kesehatan

Sering Tidur di Lantai, Benarkah Anak Rentan Sakit?

Foto: Internet/Ilustrasi

Dalam peralihan cuaca, kadang suhu udara bisa sangat panas dan menyebabkan gerah. Tak heran jika anak-anak jadi lebih suka tidur di lantai. Kendati demikian, sebaiknya orang tua tidak membiarkan anak sering tidur di lantai karena bisa mengganggu kesehatan. Apa saja efek negatifnya?


 Ada beberapa alasan yang membuat orang tua membiarkan anak tidur di lantai. Selain karena udara yang panas dan gerah, ada juga karena alasan khawatir anaknya terjatuh jika tidur di tempat tidur.

Padahal, tidur di lantai tidak dianjurkan, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Sebab, bisa mengganggu kesehatan dan rentan sakit. Berikut hal-hal yang bisa terjadi jika terlalu sering tidur di lantai seperti dilansir dari Hello Sehat:

1. Anak akan pilek

Jika Anda khawatir bahwa anak akan pilek saat tidur di lantai, maka ini salah. Anak bisa pilek karena menangkap dingin dari virus atau infeksi lainnya, bukan dingin dari lantai. Namun begitu, saat anak merasa dingin, anak dapat terkena pilek lebih cepat. Oleh karena itu, jika anak ingin tidur di lantai, sebaiknya lapisi lantai dengan alas untuk tidur anak, dengan selimut atau dengan kasur tipis. Sehingga, anak tidak langsung menangkap dingin dari lantai dan merasa lebih hangat.

2. Badan anak akan sakit ketika bangun

Permukaan lantai yang keras mungkin membuat orang tua khawatir tubuh anak akan merasa sakit saat bangun. Namun begitu, ada yang mengatakan bahwa tidur di lantai yang datar dan keras dapat bermanfaat bagi punggung dan tulang belakang. Tidur di tempat datar dan keras dengan posisi berbaring telentang tanpa bantal dapat menjaga tulang belakang tetap lurus.

Jadi, di mana pun tempatnya, yang penting adalah posisi tidur anak. Posisi tidur anak yang salah dan tidak nyaman mungkin membuat anak merasa pegal saat bangun. Kenyamanan anak tidur di lantai mungkin berbeda-beda bagi setiap anak. Ada anak yang terbiasa dan ada yang tidak.

3. Kuman dan debu di lantai

Kuman, debu, dan partikel kecil lainnya yang tidak dapat Anda lihat pasti terdapat di lantai rumah Anda. Hal ini perlu Anda khawatirkan, terlebih jika anak Anda alergi debu. Oleh karena itu, jika anak ingin tidur di lantai, sebaiknya pastikan lantai rumah Anda sudah dibersihkan setiap hari. Lebih baik lagi jika anak menggunakan alas saat tidur di lantai.

4. Anak alergi hewan peliharaan

Jika di rumah Anda terdapat hewan peliharaan dan anak Anda mempunyai alergi terhadap hewan peliharaan, sebaiknya tidak membiarkan anak tidur di lantai. Lantai di rumah Anda bisa saja kotor karena bulu hewan peliharaan yang rontok dan air liur atau urin hewan peliharaan yang mengering di lantai. Hal ini bisa menyebabkan anak memunculkan reaksi alergi. Penting bagi Anda untuk merawat hewan peliharaan dengan baik dan secara teratur. Serta jika memungkinkan, pisahkan ruang gerak hewan peliharaan dari anak Anda. Anda harus membatasi tempat-tempat tertentu untuk hewan peliharaan Anda, terlebih untuk ruangan yang sering dipakai anak.

Nah, jika anak sedang tidak enak badan atau imunitasnya menurun, jangan biarkan mereka tidur di lantai. Sebab, lantai yang dingin bisa membuat kondisi anak tambah buruk.

Jika anak sedang dalam kondisi sehat, Anda mungkin bisa membolehkan anak tidur di lantai namun pastikan lantai bersih, tidak ada perabotan rumah yang membatasi ruang gerak anak saat tidur, alasi lantai untuk tempat anak tidur dengan kasur tipis, beri selimut dan juga bantal agar tidurnya lebih nyaman, serta ingatkan anak untuk tidur dalam posisi berbaring telentang.

Kendati demikian, jangan membiasakan anak tidur di lantai. Yang terbaik adalah membiasakan anak tidur di tempat tidurnya pada jam tidur. Penting bagi Anda untuk menerapkan rutinitas dan kebiasaan tidur yang baik. Hal ini turut memengaruhi kualitas tidur anak dan bisa terbawa sampai anak dewasa. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Sering Tidur di Lantai, Benarkah Anak Rentan Sakit?