30/06/2020 11:30:11
Info Kesehatan

Pantas Anak Sering Pilek, Ternyata Ada Lebih dari 200 Jenis Virus Flu selalu Bermutasi

Foto: Internet/Ilustrasi

Mungkin belum banyak yang menyadari bahwa anak-anak mulai sering pilek sejak usia 6 bulan. Dalam setahun, mereka bisa pilek enam hingga delapan, bahkan sepuluh kali. Mengapa demikian?

Ditengah pandemi Covid-19, pilek yang menyerang saja sudah membuat khawatir karena seringkali menunjukkan gejala yang mirip. Terlebih jika pilek menyerang anak-anak, yang bisa berulang beberapa kali dalam setahun.

Jika ini tejadi, jangan panik! Jauhkan pemikiran Anda yang selalu mengaitkan pilek dengan Covid-19. Yang perlu Anda ketahui, adalah normal jika anak-anak sering mengalami pilek.

Sejak menginjak usia 6 bulan anak harus membangun system kekebalan tubuh sendiri. Sebab, kekebalan yang mereka terima sebelumnya dari ibu, akan memudar.

Saat itulah anak-anak mulai sering mengalami pilek, mulai dari balita hingga usia prasekolah. ’’Pada anak usia sekolah, mereka rata-rata mengalami lima hingga enam kali pilek setahun. Hingga akhirnya remaja dan dewasa, pilek bisa terjadi empat kali setahun," kata dr Cindy Gellner, seorang dokter anak dari University of Utah seperti dilansir oleh healthcare.utah.edu.

Bahkan jika anak mengalami pilek hingga 10 kali pun, lanjut dr Gellner, hal itu masih dikategorikan normal. Kendati demikian, sebagai orang tua, tentunya Anda tetap khawatir melihat kondisi anak yang setiap hari bolak-balik menyeka hidung dengan tisu, atau karena mereka jadi sulit tidur akibat hidung yang tersumbat.

Lalu, apa yang menjadi penyebab pilek sering hinggap pada anak? Ternyata ada tiga penyebab utamanya.

1. Ada Lebih dari 200 Jenis Virus Pilek yang Selalu Bermutasi

Menurut dr Gellner, alasan utama anak sering pilek adalah karena ia terpapar virus baru setiap saat. Setidaknya ada 200 virus flu berbeda yang bermutasi setiap saat, sehingga membuatnya semakin rumit untuk dihindari.

Tubuh anak otomatis akan membangun pertahanan atau kekebalan terhadap virus-virus ini ketika ia terpapar, tetapi hal ini membutuhkan waktu. Dibutuhkan bertahun-tahun untuk membangun kekebalan terhadap suatu jenis virus.

Banyaknya jenis virus, ditambah dengan daya tahan tubuh yang masih lemah, membuat anak-anak akhirnya jadi sering mengalami pilek. Yang perlu dilakukan orang tua adalah meningkatkan daya tahan tubuhnya, serta pastikan untuk memperpendek paparan dengan virus, misalnya dengan rutin mencuci tangan.

2. Sensitif Terhadap Kondisi yang Menimbulkan Pilek

Jika anak sering bersin, menggosok hidung sepanjang waktu, dan memiliki lendir cair dan jernih yang berlangsung lebih dari sebulan namun tidak dibarengi demam, ia mungkin memiliki alergi. Alergi biasa terjadi selama musim hujan atau musim dingin.

Selain faktor cuaca, anak juga bisa mengalami sensitivitas berlebih terhadap hal lain, misalnya kain jenis tertentu, makanan dan minuman tertentu, atau debu. Untuk memastikannya, kunjungi dokter anak. Kabar baiknya, alergi jauh lebih mudah diobati daripada ketika anak sering pilek karena virus yang bermutasi.

3. Anak Berada di Lingkungan yang Berisiko Menularkan Pilek Berulang

Anak-anak akan lebih mudah terpapar virus jika ia berada di daycare atau sekolah. Sekumpulan anak merupakan vektor yang hebat untuk membuat mereka membawa pulang virus dari daycare atau sekolahnya.

Pilek juga lebih sering terjadi pada keluarga besar, terutama jika anggota keluarga didominasi oleh anak-anak yang berusia lebih tua, orang dewasa yang kerap bepergian ke luar rumah, dan orang dewasa yang merokok. Ingat, asap rokok di rumah dapat meningkatkan kerentanan anak terhadap pilek.

Oleh karena itu, pastikan lingkungan tempat anak berada cukup sehat untuk menunjang tumbuh kembangnya. Itu artinya, rumah harus steril dari asap rokok, dan biasakan anggota keluarga untuk menerapkan pola hidup sehat dengan rutin mencuci tangan setiap kali habis bepergian. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Pantas Anak Sering Pilek, Ternyata Ada Lebih dari 200 Jenis Virus Flu selalu Bermutasi