07/07/2020 12:01:17
Info Kesehatan

Waspada! Gigitan Kutu Bisa Sebabkan Penyakit Anaplasmosis yang Gejalanya Mirip Covid-19

Foto: Internet/Ilustrasi

Anaplasmosis sering juga disebut penyakit Ehrlichiosis, yang biasanya diderita anjing dan hewan ternak seperti kambing, domba, dan kuda. Akan tetapi, penyakit ini bisa menular ke manusia melalui gigitan kutu yang ada di hewan tersebut. Seperti apa?


Penyakit anaplasmosis umumnya lebih sering terjadi pada pria dan orang-orang berusia lebih dari 40 tahun. Kendati demikian, siapapun bisa terkena kondisi ini dan di usia berapapun.

Belum lama ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan, penyakit ini mulai merebak di bagian timur laut New York. Gejala penyakit ini pun mirip dengan Covid-19.

Byron Backenson, wakil direktur Biro Pengendalian Penyakit Menular Departemen Kesehatan negara bagian tersebut, mengungkapkan hal ini melalui Adirondack Explorer.

Bagi mereka yang tidak menyadari, gejala anaplasmosis, biasanya dimulai satu hingga dua minggu setelah seseorang terkena gigitan kutu ini. Anaplasmosis, bukan penyakit umum yang mudah ditemui. Meski langka, penyakit ini bisa fatal jika tidak ditangani dengan benar.

Karena sebagian besar perhatian orang tertuju pada Covid-19, Backenson mengaku sulit menginformasikan kepada publik tentang anaplasmosis ini. Rumitnya, penyakit ini dibayangi oleh penyakit Lyme, penyakit yang juga ditularkan melalui kutu yang biasa ditemukan di New York.

Ada lebih dari 5.500 kasus yang dilaporkan setiap tahun akibat penyakit ini. AS mendapati lebih dari 300 kasus terkait dengan anaplasmosis pada 2009. Namun, kasus penyakit ini diperkirakan telah meningkat.

Berdasarkan catatan dari 2018, kasus-kasus penyakit ini meningkat lebih dari tiga kali lipat. Dibanding dengan penyakit Lyme, anaplasmosis lebih mudah didiagnosis. Menurut CDC, pengobatan biasa untuk penyakit ini dilakukan melalui pemberian antibiotik.

Dengan sebagian besar negara yang mulai membuka diri, kemungkinan terinfeksi atau digigit kutu saat berada di luar rumah bisa memperumit masalah. Karena sebagian besar orang pasti ingin keluar rumah, setelah berbulan-bulan terkurung.

Untuk mengurangi kemungkinan digigit oleh kutu penyebab anaplasmosis, hindari area tertentu. Termasuk, tempat dengan banyak pepohonan atau berumput, seperti yang disarankan oleh Departemen Kesehatan New York. Alasannya, serangga ini menempel pada rumput atau semak-semak. Hewan ini biasanya tinggal di taman atau halaman rumah, terutama di tepi hutan atau dinding batu tua.

Sebaiknya, hindari kontak dengan tanah, daun, dan tumbuh-tumbuhan. Akan lebih baik menggunakan sepatu, celana panjang dan baju lengan panjang, jika melalui tempat-tempat yang disebutkan di atas. Sering memeriksa pakaian dan memantau kulit yang terpapar oleh kutu secara teratur juga disarankan.

Gejala

Berikut gejala penyakit anaplasmosis yang dilansir dari Hello Sehat:

-Setelah Anda terkena gigitan, gejala penyakit ini umumnya baru muncul 1 atau 2 minggu kemudian.

-Kemudian, penderita biasanya akan mengalami demam mendadak disertai sakit kepala, nyeri otot, menggigil, dan tubuh terasa lemas.

-Mual, muntah, batuk, diare, dan kehilangan nafsu makan juga terjadi. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Waspada! Gigitan Kutu Bisa Sebabkan Penyakit Anaplasmosis yang Gejalanya Mirip Covid-19