Tips Aman Berbelanja Ditengah Pandemi Covid-19

Foto: Internet/Ilustrasi

Memasuki fase new normal, masyarakat diimbau untuk lebih protektif menjaga kesehatan. Lalu, saat belanja kebutuhan sehari-hari, bagaimana caranya agar terhindar dari risiko tertular Covid-19?

Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. But, life must go on. Ada saat-saat dimana kita harus keluar rumah, misalnya ke supermarket untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Tentu saja, di saat inilah kita perlu ekstra menjaga kebersihan agar terhindar dari risiko paparan Covid-19. Terlebih di supermarket dimana banyak barang yang tersentuh oleh orang lain dan kemudian menjadi media penyebaran bakteri, kuman, hingga virus.

Nah, agar kita lebih aman saat berbelanja, ada hal-hal yang perlu dicermati. Apa saja?

1. Tinggalkan gawai di rumah

Gawai atau ponsel saat ini memang menjadi bagian yang sulit terpisahkan. Akan tetapi, saat berbelanja, ada baiknya kita meninggalkan sebentar gawai tersebut di rumah atau mobil.

Perlu diketahui, gawai bisa menjadi perantara penyebaran virus, terutama sering disentuh usai mengambil berbagai barang belanjaan. Sebagai gantinya, kamu bisa membawa secarik kertas kecil berisi catatan barang belanjaan yang hendak kamu beli. 

’’Menyentuh produk di toko dan kemudian ponsel kamu beberapa kali, bisa meningkatkan kemungkinan menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan virus,’’ ujar ahli kesehatan Dr. Lina Velikova, MD, PhD, seperti dikutip dari Eat This.

2. Cukup bawa tas belanjaan

Saat berbelanja sejatinya kita hanya memerlukan satu tas, yakni reusable bag untuk menyimpan barang belanjaan. Jika berniat membawa kartu untuk membayar, cukup letakkan dalam saku baju atau celana. Pulang ke rumah, jangan lupa langsung mencuci tangan, tas belanja, dan baju yang dikenakan.

3. Lupakan sarung tangan

Beberapa orang menggunakan sarung tangan sebagai pelindung diri dari permukaan-permukaan yang terpapar kuman atau virus. Namun, akhir-akhir ini para ahli hingga juru masak menyarankan hal sebaliknya.

’’Sarung tangan tidak benar-benar kamu butuhkan saat membeli bahan makanan," kata Dr. Rashmi Byakodi, seorang ahli nutrisi.

Sarung tangan justru bisa menjadi media penyebaran virus corona, terlebih jika kita tidak sering mengganti atau membuangnya usai berbelanja. Terkadang, menggunakan sarung tangan juga meningkatkan rasa nyaman, sehingga kita merasa aman dan tanpa sadar mengenakannya dalam waktu yang lama.

Saat itulah, bisa saja sarung tangan yang dipakai berjam-jam tersebut sudah terpapar kuman, bakteri, atau virus, dan kemudian digunakan untuk memegang barang lainnya.

4. Hindari pembayaran tunai

Beberapa pusat perbelanjaan maupun tempat makan kini sudah menghilangkan sistem pembayaran dengan uang tunai, karena dianggap mampu meningkatkan risiko paparan virus corona.  

’’Uang berfungsi sebagai alat pelengkap, kendaraan mati yang dapat menyebarkan patogen," jelas Charles Bailey, MD, direktur medis untuk pencegahan infeksi di Providence St. Joseph Health, dikutip dari Insider. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Southern Medical Journal tahun 2002, menemukan 94 persen dari tagihan belanjaan yang diuji ternyata membawa bakteri yang menyebabkan pneumonia atau infeksi serius lainnya.

Maka itu, kini sebaiknya kurangi pembayaran dengan uang tunai dan ganti dengan kartu debit atau kredit. Kemudian jangan lupa untuk membersihkan kartu tersebut dengan disinfektan usai digunakan. (*)