15/02/2021 10:25:17
Info Kesehatan

Seringkali Terjadi Tiba-tiba, Waspadai Penurunan Saturasi Oksigen pada Pasien Covid-19

Foto: Ilustrasi/Internet

Banyak pasien Covid-19 yang tidak menyadari bahwa dirinya terkena happy hypoxia atau yang disebut penurunan saturasi oksigen. Akibatnya, mereka berisiko mengalami sesak napas secara tiba-tiba dan dapat berisiko fatal. Lalu, bagaimana cara mengetesnya?

Dikutip dari Healthshots, bagi orang yang sehat tingkat saturasi oksigen darah sekitar 95 persen atau lebih, sedangkan pada pasien happy hypoxia tingkatnya turun di bawah 94 persen.

Peneliti dari University of Seville di Spanyol menemukan penyebab kondisi tersebut. Mereka mengatakan bahwa infeksi di badan karotis akibat SARS-CoV-2, mungkin menjadi penyebab penurunan kadar oksigen dalam banyak kasus COVID-19.

Badan karotis adalah organ sensorik yang terletak pada kedua sisi leher di samping arteri karotis, untuk mendeteksi penurunan oksigen darah dan mengirim sinyal ke otak guna menstimulasi pusat pernapasan.

Dalam studi yang dirilis di jurnal Function ini, para peneliti menjelaskan bahwa infeksi badan karotis oleh virus Corona pada tahap awal penyakit dapat mengubah kemampuannya untuk mendeteksi kadar oksigen darah, dan menyebabkan penurunan oksigen secara mendadak di arteri.

Mereka juga menemukan adanya enzim ECA2 yang tinggi di dalam badan karotis. Enzim itu merupakan protein yang digunakan virus Corona untuk menginfeksi sel-sel manusia.

Hipotesis itu didukung dengan penggunaan aktivator badan karotis yang tidak bergantung pada mekanisme pengindraan oksigen sebagai perangsang pernapasan pasien COVID-19.

Bagaimana sih cara mengecek saturasi oksigen?

Saturasi oksigen bisa dicek melalui alat oximeter. Alat ini dijual bebas, baik di apotek hingga marketplace dengan harga yang cukup beragam.

Dikutip dari Mayo Clinic, tingkat saturasi oksigen atau SpO2 normal berada pada angka 95 hingga 100 persen. Tetapi, jika saturasi oksigen atau SpO2 berada di bawah 95, seperti 92 dan seterusnya bisa menunjukkan adanya potensi hipoksemia atau kekurangan oksigen.

Cara membaca oximeter sebenarnya cukup mudah, tetapi ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi hasil akurasi seperti gerakan, suhu, atau cat pada kuku. Kamu bisa membaca saturasi oksigen dengan melihat kadar SpO2 (tingkat saturasi oksigen) dan PRbpm pada pulse oximeter.

Bagaimana cara memilih oximeter yang baik?

"Tipsnya ya cari yang memang benar dijual oleh toko yang menjual barang medis sehingga lebih dapat dipercaya," jelas ahli jantung dr Vito beberapa waktu lalu seperti dikutip dari Detik.

Menurutnya, perlu untuk mengecek lebih dulu efektivitas alat oximeter pada pasien Corona dengan saturasi normal. Hal ini untuk memastikan oximeter yang dibeli memiliki akurasi yang baik.

"Lalu dites dicoba ke orang normal saturasinya. Jika pada pasien hasil meragukan coba restart lagi dan test ke orang normal sehat. Jika memang saturasi turun di bawah 95 persen maka sebaiknya segera periksa ke profesional medis," ujarnya. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Seringkali Terjadi Tiba-tiba, Waspadai Penurunan Saturasi Oksigen pada Pasien Covid-19