16/02/2021 11:21:18
Info Kesehatan

5 Penyakit yang Menbutuhkan Prosedur Oksigenasi

Foto: Ilustrasi/Internet

Ada beberapa penyakit yang menyebabkan saturasi oksigen dibawah normal sehingga membutuhkan terapi oksigenas. Pemberian oksigen dapat dilakukan melalui alat bantu pernapasan dan di dalam ruangan beroksigen dengan tekanan kuat. 

Terapi oksigenisasi diperlukan, jika kandungan oksigen dalam tubuh berada dibawah batas normal. Normalnya, kadar oksigen dalam darah yang dibutuhkan oleh tubuh agar berfungsi optimal yakni 95-100 persen, jika dihitung dengan alat pulse oximeter.

Jika kadar oksigen darah turun hingga di bawah 90 persen, fungsi organ dan jaringan tubuh akan ikut menurun sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius.

Berikut beberapa penyakit dan kondisi medis yang membutuhkan prosedur oksigenasi melalui alat bantu napas, seperti kanula (selang) hidung dan masker oksigen, seperti dilansir dari Alo Doc:

Hipoksemia

Jika saturasi oksigen dalam darah di bawah 90 persen, maka kondisi ini sudah bisa dikatakan hipoksemia. Kurangnya oksigen dalam darah ini sering terjadi pada saat seseorang mengalami kondisi kritis. Beberapa tanda seseorang mengalami hipoksemia adalah sesak napas, detak jantung cepat, kulit dan bibir tampak kebiruan (sianosis), sakit kepala, hingga pingsan.

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronik menyebabkan hambatan aliran udara di saluran napas secara progresif dan berlangsung lama. PPOK yang berat memerlukan oksigenasi melalui selang hidung (nasal cannula), masker oksigen, atau operasi trakeostomi dan pemasangan alat bantu napas agar jumlah oksigen dalam paru-paru dan peredaran darah meningkat. Pada penderita penyakit paru obstruktif kronis yang sudah parah dan kadar oksigen darahnya rendah, perlu mendapatkan perawatan jangka panjang.

Asma parah

Asma sendiri terjadi karena adanya penyempitan pada saluran pernapasan. Penderita asma umumnya bisa beradaptasi dengan penyakit mereka, bahkan anak-anak sekalipun. Namun jika terjadi serangan asma berat, akan dibutuhkan obat-obatan untuk mengatasi gejala asma dan oksigenasi. Oksigenasi bisa diberikan melalui masker oksigen, atau dengan intubasi untuk memasang alat bantu napas.

Pneumonia parah

Infeksi pada paru-paru yang mengakibatkan peradangan dan kerusakan paru-paru parah akan membutuhkan terapi oksigenasi. Jika peradangan yang terjadi sudah parah, suplai oksigen ke dalam aliran darah akan terganggu.

Bayi prematur

Bayi yang lahir lebih cepat dari waktu seharusnya bisa saja mengalami sindrom distres pernapasan (respiratory distress syndrome/RDS) atau kelainan paru yang disebut displasia bronkopulmoner (bronchopulmonary dysplasia/BPD). Kondisi ini berisiko membuat paru-paru bayi prematur mengalami gangguan serius. Untuk mengatasinya, pemberian obat-obatan dan oksigenasi bisa menjadi solusi.

Sleep apnea

Jika suplai oksigen dalam darah selama tidur berada di bawah normal, maka terapi oksigenasi mungkin diperlukan. Gangguan tidur yang bisa menyebabkan rendahnya distribusi oksigen ke organ dan jaringan tubuh adalah sleep apnea. Gangguan ini menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas saat tidur.

Gagal jantung stadium akhir

Jika jantung mengalami gangguan dalam memompa darah, otomatis hal tersebut berdampak kepada suplai oksigen dalam pembuluh darah. Selain dengan obat-obatan, terapi oksigenasi bisa dijadikan pertimbangan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: 5 Penyakit yang Menbutuhkan Prosedur Oksigenasi