Penderita Asma Bisa Mendapat Vaksinasi Covid-19 dengan Syarat Berikut Ini

Foto: Ilustrasi/Internet

Ada beberapa kondisi kesehatan yang tidak bisa sembarangan mendapatkan vaksinasi Covid-19. Orang yang memiliki penyakit asma, misalnya. Ada syarat yang harus dipenuhi sebelum benar-benar bisa mendapatkan vaksin. Seperti apa?

Dalam akun Instagram resmi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr. Agus Dwi Susanto mengatakan, penderita asma boleh divaksinasi jika memenuhi syarat.

"Penderita asma yang terkontrol baik - gejala kurang dari dua kali per minggu, tidak terbangun malam hari, tanpa keterbatasan aktivitas, dan tak butuh pelega lebih dari dua kali per minggu - boleh divaksinasi," demikian keterangan Agus.

Akan tetapi, jika pasien dalam keadaan asma akut, maka disarankan untuk menunda vaksinasi sampai kondisi terkontrol dengan baik.

Hal serupa juga diungkapkan Purvi Parikh, MD, juru bicara nasional untuk organiasi Alergi dan Jaringan Asma seperti dikutip dari Allergy Asthma Network. Purvi Parikh menjelaskan, orang dengan kondisi medis bawaan seperti asma dapat menerima vaksin setelah memenuhi syarat dan selama mereka tidak mengalami reaksi langsung dan parah terhadap bahan vaksin.

’’Saya mendorong setiap orang untuk menerima vaksin sesegera mungkin,’’ kata Parikh.

Penelitian terbaru menunjukkan, orang yang memiliki asma tidak dianggap berisiko tinggi terkena Covid-19 dan tidak memiliki peningkatan risiko kematian yang rendah akibat Covid-19. Fakta tersebut dikumpulkan dari penderita asma yang berada di beberapa negara bagian di Amerika Serikat.

Menurut American College of Allergy, Asthma, and Immunology (ACAAI), orang yang menderita asma bisa mendapatkan vaksin setelah mengonsumsi kortikosteroid sesuai petunjuk dokter. Kortikosteroid merupakan obat untuk menambah steroid dalam tubuh dan meredakan peradangan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa vaksin memiliki efek samping seperti demam, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot atau sendi serta pusing. Ini merupakan gejala yang normal karena tubuh membutuhkan waktu untuk membangun perlindungan terhadap virus.

Setelah divaksinasi, ia menyarankan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan untuk membatasi penularan terhadap orang lainnya. *

*Dari berbagai sumber