21/07/2021 14:56:30
Info Kesehatan

BPOM Tegaskan Ivemerctin Obat Keras dan Bisa Picu Beragam Efek Samping, Apa Saja?

Foto: Ilustrasi/Internet

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) membantah telah mengeluarkan izin edar atau izin penggunaan darurat untuk Ivermectin sebagai obat pendukung penanganan terapi Covid-19. BPOM juga menegaskan bahwa Ivermectin merupakan obat keras yang bisa memicu beragam efek samping.

Menurut Kepala BPOK Penny Lukito, saat ini Ivermectin masih dalam tahap uji klinis dengan memperluas penggunaan khusus atau expanded access program (EAP). Artinya, obat Ivermectin yang masih dalam tahap uji klinik diperbolehkan digunakan di luar uji klinik, jika dalam kondisi darurat.

"Persetujuan penggunaan obat melalui EAP bukan merupakan izin edar atau EUA yang ditujukan kepada Industri Farmasi, namun berupa persetujuan kepada Kementerian/Lembaga penyelenggara urusan pemerintahan di bidang kesehatan, institusi kesehatan, atau fasilitas layanan kesehatan," ujar Penny dalam siaran pers sebagaimana dilansir dari Detik.com, Rabu (21/7).

Di sisi lain BPOM menegaskan Ivermectin adalah obat keras yang bisa memicu beragam efek samping jika digunakan tanpa pengawasan dokter. Maka dari itu, BPOM meminta agar seluruh produsen Ivermectin, obat antiparasit ini tidak diklaim berlebihan kepada masyarakat khususnya terkait terapi Covid-19.

"Mengingat Ivermectin ini adalah obat keras dan persetujuan EAP bukan merupakan persetujuan izin edar, maka ditekankan kepada Industri Farmasi yang memproduksi obat tersebut dan pihak manapun untuk tidak mempromosikan obat tersebut, baik kepada petugas kesehatan maupun kepada masyarakat," jelas dia.

Adapun pendistribusian obat Ivermectin yang diperluas terkait program EAP, hanya akan ditujukan pada sejumlah fasilitas kesehatan tertentu. BPOM juga menyebut akan terus mengawal penggunaan Ivermectin yang berisiko disalahgunakan.

Lalu, apa itu Ivermectin dan bagaimana efek sampingnya?

Melansir dari Alodokter, Ivermectin adalah obat antiparasit yang digunakan untuk mengatasi penyakit akibat infeksi cacing, seperti strongyloidiasis dan onchocerciasis. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi kutu rambut dan mengobati rosacea.

Untuk mengatasi infeksi cacing, ivermectin bekerja dengan cara melumpuhkan dan membunuh larva cacing yang ada di tubuh. Obat ini juga bisa menekan dihasilkannya mikrofilaria. Dengan begitu, jumlah cacing yang menginfeksi tubuh akan berkurang.

Obat ini juga diduga memiliki efek antiradang dan kemampuan untuk menghambat protein khusus yang diperlukan virus untuk menyerang tubuh. Saat ini, efektivitas dan keamanan ivermectin untuk mengobati COVID-19 masih terus diteliti. Oleh karena itu, obat ini tidak boleh digunakan tanpa pengawasan dan persetujuan dokter.

Penggunaan Ivermectin bersama obat tertentu dapat menyebabkan beberapa efek interaksi, antara lain:

-Peningkatan kadar ivermectin dalam darah jika digunakan dengan amiodarone, atorvastatin, quinidine, atau clarithromycin

-Penurunan kadar ivermectin dalam darah jika digunakan dengan phenytoin, nifedipine, atau phenobarbital

-Peningkatan efek antikoagulan dari warfarin

-Penurunan efek terapi Lactobacillus atau estriol

Adapun beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan ivermectin, antara lain sakit kepala atau pusing, nyeri otot, mual atau muntah, diare atau konstipasi, dan ruam kulit ringan. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak segera membaik atau bertambah parah.

Disarankan juga untuk segera pergi ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

-Mata nyeri, merah, bengkak, atau penglihatan buram

-Gangguan keseimbangan atau sulit berjalan

-Perubahan suasana hati, bingung, atau hilang kesadaran

-Demam, sakit perut, nyeri sendi, pembengkakan di kaki atau tangan, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan

-Denyut jantung cepat atau sesak napas

-Nyeri di leher atau punggung

-Kejang

-Pening hingga terasa akan pingsan

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: BPOM Tegaskan Ivemerctin Obat Keras dan Bisa Picu Beragam Efek Samping, Apa Saja?