20/09/2021 13:17:23
Info Kesehatan

Tips Merangsang Kekuatan Otak pada Anak Balita

Foto: Ilustrasi/Internet

Kekuatan otak jadi peran kunci dalam mengembangkan keterampilan anak. Karena itu, akan sangat penting bagi orang tua untuk berupaya merangsang kekuatan otak anak sejak dini.

Seperti dilansir dari Popmama, dengan merangsang kekuatan otak sejak anak masih usia balita dapat membantunya tumbuh dengan baik dan penuh percaya diri. Berikut 10 langkah yang bias dicoba orang tua untuk merangsang kekuatan otak pada anak:

1. Memberikan makanan sehat dan seimbang

Bukan hal mengherankan bahwa pola makan sehat dan seimbang akan bekerja sangat baik dalam meningkatkan kemampuan mental anak. Dilansir dari St Peter's Preparatory School, anak yang bergizi baik akan tampil lebih optimal dalam setiap aspek pendidikan, baik itu belajar teori atau memiliki energi yang cukup untuk melakukan kemampuan terbaiknya di lapangan olahraga.

Dalam hal makanan tertentu, ikan telah terbukti mengandung lemak pembangun otak. Sementara sayuran hijau membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan dan kelelahan mental. Buah jeruk dan telur keduanya terbukti meningkatkan daya ingat. Sarapan yang sehat dan bergizi akan meningkatkan fokus dan konsentrasi anak sepanjang hari, terutama bagi balita yang telah memasuki usia pra-sekolah.

2. Mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik

Seperti diketahui, balita memiliki jumlah energi yang sangat tinggi. Penting memastikan bahwa anak memiliki cara untuk menyalurkan tenaganya yang tepat. Ini juga sebagai cara untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan fisiknya. Aktivitas fisik juga bermanfaat bagi anak untuk mendapatkan tidur malam yang lebih berkualitas.

Permainan tim dan olahraga individu juga sangat tepat untuk membangun karakter, dan mendorong keterampilan yang penting seperti kerja tim, kemudian meningkatkan konsentrasi, kejernihan, kecepatan berpikir, keterampilan memecahkan masalah, kreativitas, dan energi mental serta emosional.

3. Jadikan waktu tidur sebagai prioritas

Kualitas dan kuantitas tidur sangat memengaruhi kekuatan otak, jadi jadikan tidur sebagai prioritas anak. Saat anak tidur, otaknya sibuk memproses dan mengatur semua informasi yang dihadapinya sepanjang hari, seperti sistem desimal Dewey neurologis.

Fakta bahwa anak balita biasanya tidur lebih lama dan juga lebih nyenyak, menyebabkan otaknya memiliki cukup waktu untuk menyimpan semuanya secara efisien. Seorang balita mendapatkan banyak manfaat ketika mendapatkan jumlah tidur yang sesuai dengan usia setiap malam. Tidur yang berkualitas dapat membantu anak meningkatkan keterampilan berpikir, memperkuat fokus, meningkatkan keterampilan motorik, memengaruhi suasana hati secara positif, meningkatkan memori, meningkatkan kontrol, dan membantu penalaran logis serta matematis.

4. Membacakan cerita sebelum tidur

Menghabiskan waktu 15 menit sebelum tidur untuk membacakan dongeng bersama balita akan berdampak positif pada rentang perhatian, kosakata, dan memori, serta mempromosikan waktu ikatan orangtua dan anak. Selain itu, dilansir dari India Parenting, sebuah cerita pengantar tidur yang bagus akan memungkinkan otak anak untuk mendapatkan kekuatan mendengarkan. Ini menjadi keterampilan paling berharga yang perlu dimiliki seorang anak untuk mencapai kesuksesan lebih besar dalam hidup.

5. Memainkan musik instrumental saat anak belajar

Musik dan ritme telah terbukti meningkatkan kinerja akademik dan anak-anak. Balita akan lebih mudah berkonsentrasi pada pekerjaan rumah jika Anda memainkan musik instrumental di latar belakang. Belajar memainkan alat musik baru dari usia dini juga mengajarkan anak tentang pentingnya komitmen dan dedikasi. Ini juga mengajarkan bahwa dengan bekerja keras untuk sesuatu, anak dapat mencapai keberhasilan nantinya.

6. Segera menanggapi ketika anak menangis

Sebuah studi yang dilansir dari Entertaiment Times, menunjukkan bahwa menenangkan dan memeluk anak membantunya membangun sirkuit otak positif di area limbik otak, yang berhubungan dengan emosi. Selain itu, memeluk pada anak setiap waktu juga akan memberikannya kenyamanan. Kontak fisik seperti pelukan juga dapat membantu mengurangi stres yang bisa terjadi pada anak-anak, menambah rasa sejahtera, dan rasa aman mereka.

7. Melakukan permainan yang merangsang pikiran

Melakukan permainan dan menyelesaikan tugas yang merangsang pikiran adalah cara yang hebat dan menyenangkan untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama sebagai sebuah keluarga. Permainan kartu, teka-teki silang, puzzle, permainan papan, temukan perbedaan, dan teka-teki matematika adalah cara yang tepat untuk menjaga pikiran anak tetap terlibat, jauh dari layar, dan akan melatih kemampuan otak anak dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Ini juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk melacak perkembangan kognitif balita dan bagaimana anak mulai memahami tugas yang ada.

8. Memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka

Dalam hal ini Mama dapat lebih banyak terlibat dengan anak untuk berdikusi santai. Mulailah dengan memberikan pertanyaan terbuka yang mengharuskan balita untuk menjawab dengan jawaban yang panjang dan terperinci. Misalnya alih-alih memarahi atau menghukum anak ketika ia melakukan perilaku yang negatif, cobalah untuk menanyakan "Menurutmu mengapa itu terjadi?". Ini mendorong anak untuk menilai diri sendiri dan mengevaluasi apa yang salah, akan membantunya menghindari kesalahan serupa di masa depan.

9. Memberikan satu tugas pada satu waktu

Dilansir dari St Peter's Preparatory School, sebuah studi menemukan bahwa anak-anak usia sekolah dasar merasa sangat sulit untuk fokus pada lebih dari satu hal sekaligus. Untuk itu, hindari memberikan tugas pada balita yang mengharuskannya untuk membagi perhatian. Sebaliknya, dorong balita untuk menggunakan inisiatifnya dan memprioritaskan urutan penyelesaiannya.

10. Membatasi penggunaan elektronik

Terlalu banyak waktu di depan layar dapat berdampak buruk pada kemampuan anak untuk berpikir dan fokus. Dilansir dari Psychology Today, penting bagi orang tua untuk menerapkan "puasa elektronik" pada anak-anak selama beberapa minggu. Ketika ’’puasa’’ berakhir, Anda dapat mendorong anak untuk menerapkan batasan penggunaan elektroniknya sendiri.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Tips Merangsang Kekuatan Otak pada Anak Balita