21/09/2021 11:32:41
Info Kesehatan

Gejala Awal Sulit Terdeteksi, Kanker Paru Kerap Diketahui setelah Menyebar ke Organ Lain

Foto: Ilustrasi/Internet

Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis penyakit yang patut diwaspadai. Sebab, penyakit ini seringkali tidak menunjukkan gejala di tahap awal dan baru ketahuan setelah sel kanker menyebar ke jaringan dan organ sekitar.

Sebagaimana juga yang dialami oleh Verawaty Fajrin. Pebulutangkis legendaris yang berhasil menjadi Juara Tunggal Putri di Sea Games 1981 dan segudang prestasi lainnya, tersebut kini tengah dirawat di Rumah Sakit Dharmais Jakarta akibat kanker paru-paru. Ia menjalani pengobatan sejak Maret 2020 dan sudah lima kali kemoterapi.

Lalu, apa saja yang menjadi faktor pencetus kanker paru-paru?

Seperti dilansir dari laman kesehatan Alodokter, kanker paru-paru lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok. Penyakit ini juga merupakan satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.

Selain perokok, kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang yang bukan perokok namun sering terpapar asap rokok (perokok pasir) atau zat kimia di lingkungan kerjanya. Jika gejala kanker paru-paru dapat diketahui sejak awal, keberhasilan pengobatan juga semakin tinggi.

Sayangnya, kanker paru-paru seringkali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul ketika tumor sudah cukup besar atau sel kanker telah menyebar ke jaringan dan organ sekitar.

Sejumlah gejala yang dapat dirasakan penderita kanker paru-paru adalah batuk kronis, batuk darah, penurunan berat badan drastis, nyeri dada dan tulang, dan sesak napas. Faktor risiko yang dapat mencetuskan kanker ini adalah kebiasaan perokok sehingga sebagian pesar penderitanya adalah perokok aktif.

Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru diantaranya adalah:

-Memiliki anggota keluarga yang juga menderita kanker paru-paru

-Tinggal atau bekerja di lingkungan yang tercemar zat kimia berbahaya

-Sering terpapar polusi udara

-Pernah menjalani radioterapi

Diagnosis dan penanganan

Kanker paru-paru dapat terdiagnosa melalui foto Rontgen, CT scan, dan biopsi jaringan paru. Dari ketiga pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan jenis dan stadium kanker. Bila diperlukan, dokter paru dapat melakukan PET scan untuk melihat penyebaran kanker di seluruh tubuh.

Penanganan utama terhadap kanker paru-paru stadium awal adalah melalui operasi. Jika kanker telah mencapai stadium lanjut, maka penanganan dapat dilakukan dengan radioterapi dan kemoterapi. Selain itu, ada beberapa jenis pengobatan lain untuk menangani kanker paru-paru, yaitu terapi target, terapi ablasi, terapi fotodinamik, dan krioterapi. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Gejala Awal Sulit Terdeteksi, Kanker Paru Kerap Diketahui setelah Menyebar ke Organ Lain