24/11/2021 13:59:44
Info Kesehatan

12 Juta Kasus Positif Covid-19 Tidak Tercatat Sistem, Kemenkes: Herd Immunity Belum Terbentuk

Foto: Ilustrasi/Internet

Disadari atau tidak, banyak masyarakat Indonesia yang terpapar Covid-19 namun tak melaporkannya ke pihak satgas atau puskesmas setempat. Akibatnya, data mereka tidak masuk ke sistem sehingga diprediksi angka kasus positif Covid-19 di Indonesia sebenarnya bisa mencapai 2-3 kali lipat dari jumlah yang sudah terkonfirmasi saat ini.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam Diskusi Daring Alinea Forum, Selasa (23/11/2021). Itu artinya, jika saat ini kasus Covid-19 mencapai 4 juta, maka diperkirakan jumlah kasus yang sebenarnya dapat menyentuh angka 16 juta dimana yang 12 juta kasus tidak tercatat dalam sistem.

Ia mencontohkan, DKI Jakarta dalam salah satu penelitian, hasilnya memperlihatkan bahwa hampir separuh penduduknya pernah terinfeksi Covid-19.

"Salah satu juga hasil seroprevalensi kita menunjukkan, angka prevalensi Covid-19 adalah 14 persen. Jadi kalau kita lihat jumlah penderita Covid-19 terkonfirmasi ya kalau sekarang ini dilaporkan sekitar 4 juta, itu kemungkinan bisa sekitar 15 atau 16 juta sebenarnya," kata Nadia dikutip dari Kontan.co.id.

Nadia mengatakan, dengan perkiraan kasus Covid-19 tersebut, belum dapat dikatakan herd immunity sudah terbentuk . Sebab, secara teori herd immunity terbentuk dari adanya vaksinasi, sedangkan cakupan vaksinasi Indonesia belum mencapai 70 persen.

"Walaupun mungkin sudah ada orang yang memiliki kekebalan atau imunitas dari terinfeksi alamiah, tetapi terinfeksi alamiah itu tidak menjadi faktor dalam penghitungan target vaksinasi untuk bisa mengendalikan atau menurunkan laju penularan," ujarnya. 

Dijelaskan, hingga Selasa kemarin, 135 juta penduduk telah memperoleh vaksinasi dosis pertama atau 65 persen dari target sasaran vaksinasi, sedangkan 90,5 juta orang telah memperoleh vaksinasi dosis kedua. Nadia mengatakan, untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster nantinya akan diprioritaskan bagi lansia dan juga Penerima Bantuan Iuran (PBI) pada tahun depan.

Ia mengatakan, untuk kelompok di luar PBI, pemerintah masih menunggu rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Booster yang sudah keluar rekomendasi itu untuk lansia, nakes, sama usia di atas 18 tahun dengan penyakit imunitas. Walaupun kita sudah alokasikan anggaran buat PBI di luar kategori (rekomendasi) tersebut tapi akan lihat rekomendasi dunia juga," ucapnya. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: 12 Juta Kasus Positif Covid-19 Tidak Tercatat Sistem, Kemenkes: Herd Immunity Belum Terbentuk