04/07/2022 11:02:29
Info Kesehatan

Kelelahan Ekstrem Dilaporkan sebagai Gejala Awal Infeksi Omicron BA.4 dan BA.5

Foto: Kelelahan ekstrem dilaporan sebagai gejala awal infeksi Covid-19/Redaksi Dokcil

Infeksi Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 masih terus berlangsung di berbagai belahan bumi, termasuk Indonesia. Nah, ditengah lonjakan kasus, ternyata kelelahan ekstrem dilaporkan sebagai gejala awal. Seperti apa?

Melansir Exoress UK, aplikasi studi gejala Covid ZOE telah menjelaskan bahwa jutaan penggunanya melaporkan kelelahan sebagai gejala infeksi Covid-19. Sementara NHS tidak mengenali tanda ini untuk sementara waktu, namun layanan kesehatan kini telah menambahkan gejala tersebut ke daftar mereka.

ZOE berbagi bahwa kelelahan bahkan lebih umum daripada gejala biasa Covid-19, termasuk demam, batuk, dan kehilangan atau perubahan indera perasa dan indra penciuman seseorang. Terlebih lagi, gejala ini dianggap sebagai tanda awal dari infeksi yang sedang berlangsung.

Salah satu cara membedakan kelelahan Covid-19 dengan masalah kesehatan lainnya adalah intensitasnya. ZOE mengatakan kelelahan pada Covid-19 tidak sama dengan rasa lelah atau mengantuk yang normal.

"Ini adalah jenis kelelahan ekstrem atau perasaan terhapus yang tetap ada meski sudah beristirahat atau tidur nyenyak," tutur mereka.

Aplikasi data Covid-19 itu menambahkan bahwa gejala juga dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Kelelahan Covid-19 juga dapat muncul bahkan setelah melakukan tugas-tugas kecil.

"Rasanya sulit untuk menaiki tangga, melakukan pekerjaan normal atau bahkan bangun dari tempat tidur," kata ZOE.

Hal lain yang dapat terhambat oleh kelelahan adalah konsentrasi atau mengingat sesuatu. Kadang-kadang, orang menggambarkan tanda-tanda ini sebagai "kabut otak".

Seperti diberitakan, subvarian BA.4 dan BA.5 telah memicu kenaikan kasus infeksi baru secara global, termasuk di Indonesia. Pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada Januari dan Februari tahun ini, keduanya dianggap sebagai cucu dari varian Omicron.

Menurut studi awal, para ahli menemukan bahwa BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan menularkan virus lebih cepat dibanding varian terdahulu.

Penelitian yang diterbitkan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menunjukkan BA.5 menular sekitar 35 persen lebih cepat dari BA.2. Sementara, BA.4 tumbuh 1 persen lebih cepat.

Meski sudah divaksinasi lengkap, Anda masih bisa mengalami gejala Covid, termasuk varian baru Omicron.

Gejalanya meliputi:

-Batuk

-Pilek

-Sakit tenggorokan

-Kelelahan

-Sakit kepala

-Nyeri otot

-Bersin

Meski beberapa gejalanya mirip, Omicron BA.4 dan BA.5 sedikit berbeda dengan varian Alpha. Mereka yang menderita Alpha lebih mungkin mengalami sesak napas dan kehilangan rasa atau penciuman, selain beberapa gejala yang d atas seperti batuk dan sakit kepala. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Kelelahan Ekstrem Dilaporkan sebagai Gejala Awal Infeksi Omicron BA.4 dan BA.5