02/08/2022 14:57:02
Info Kesehatan

Sebabkan Kematian, Cacar Monyet Masuk ke Otak?

Foto: Ilustrasi/Internet

Cacar monyet yang melanda beberapa negara sudah menelan korban jiwa. Di Spanyol, misalnya, sudah ada dua kematian yang disebabkan oleh virus tersebut yang diperburuk oleh peradangan otak atau ensefalitis.

Melansir The Guardian, Spanyol melaporkan kematian ke-dua terkait cacar monyet pada Sabtu (30/7/2022). Ini merupakan kasus kematian ke-dua di Eropa, dan ke-tiga di luar negara endemik.

Kematian pasien cacar monyet pertama di Spanyol diperburuk oleh peradangan otak atau ensefalitis yang terkait dengan virus cacar monyet. Benarkah cacar monyet bisa menyebabkan peradangan otak?

Dokter Zulvikar Syambani Ulhaq, M Biomed, PhD, Pusat Riset Kedokteran dan Praklinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan, setiap orang yang terkena cacar monyet memiliki kekebalan tubuh atau imunitas yang berbeda-beda.

Menurutnya, pada kasus-kasus tertentu yang memiliki tingkat keparahan tinggi, pasien kemungkinan memiliki riwayat penyakit sekunder, termasuk rendahnya imunitas. Karenanya, kondisi seperti ini bisa saja menyebabkan ensefalitis atau peradangan pada otak.

"Jadi, setiap orang yang terkena cacar monyet memiliki kekebalan tubuh atau imunitas yang berbeda-beda. Mungkin kalau saya baca, itu memang pada kasus-kasus tertentu yang memiliki keparahannya yang tinggi, dia punya riwayat penyakit sekunder yang lainnya, termasuk juga adanya rendahnya imunitas. Mungkin oleh karena itu, dia menyebabkan ini ya ensefalitis atau peradangan pada otak," tuturnya dalam webinar virtual seperti dikutip dari detikcom, Selasa (2/8/2022).

Ia juga menjelaskan, virus cacar monyet tak hanya ditemukan pada lesi kulit, tetapi juga bisa ditemukan di dalam darah. Hal inilah yang menyebabkan virus tersebut masuk ke dalam otak.

Adapun kelompok yang rentan mengalami kondisi perburukan gejala akibat cacar monyet, yaitu pasien imunosupresi, lanjut usia, dan pasien yang memiliki penyakit sekunder.

"Karena memang virus ini kan tidak hanya bisa ditemukan pada lesi kulit, tapi juga misalnya bisa ditemukan di darah itu juga ada. Dari situlah bisa juga virus ini masuk ke dalam otak," tuturnya.

"Sama dengan Covid-19, mungkin mirip. Jadi memang pada pasien-pasien yang imunosupresi, kemudian pasien-pasien usia tua, atau pasien-pasien dengan penyakit sekunder," kata dr Zulvikar menambahkan.

Korban tewas di India

Selain Spanyol, baru-baru ini India juga mengkonfirmasi kasus kematian akibat cacar monyet yang terjadi pada pria berusia 22 tahun. Ini menjadi pasien pertama cacar monyet yang meninggal di Asia.

Berdasarkan konfirmasi National Institute of Virology (NIV), kementerian kesehatan setempat mengkonfirmasi bahwa pria tersebut meninggal di Thrissur Kerala, India. Ia meninggal pada Sabtu (30/7/2022) lalu.

Pemuda yang tidak disebutkan namanya itu bekerja di Ras Al Khaimah Uni Emirat Arab (UEA) dan akan kembali ke India. Ia sampai di bandara Kozhikode, Kerala, pada 22 Juli dan beraktivitas seperti biasa.

"Saat sampai di rumah, ia aktif seperti biasa. Dia sempat bermain sepak bola di lapangan lokal," tutur sumber yang dikutip dari laman Indian Express.

Namun, pada 26 Juli, pria itu mengalami demam hingga harus mencari perawatan di rumah sakit setempat. Kemudian, ia dipindahkan ke rumah sakit lain dan memakai alat bantu hidup.

Pria itu mengatakan bahwa dirinya telah dites di UEA, tepat sebelum pergi menggunakan pesawat terbang ke Kerala.

Menurut Menteri Kesehatan Kerala, Veena George, pemuda yang berasal dari Punniyoor, Thrissur, itu telah dites positif cacar monyet di UEA, sebelum sampai di Kerala pada 22 Juli. Ternyata sejak kedatangannya, pria 22 tahun tersebut dianjurkan untuk istirahat.

Tetapi, pada Sabtu (30/8) pria itu dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit. Meski tidak terlihat adanya gejala khas seperti ruam, pria ini memiliki gejala lain yakni ensefalitis dan kelelahan. (*)

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Sebabkan Kematian, Cacar Monyet Masuk ke Otak?