Belum Ada Izin Vaksin Cacar Monyet di Indonesia, BPOM: Kemungkinan Bisa Diberikan
Hingga saat ini, belum ada izin vaksin cacar monyet di Indonesia. Kendati demikian, tidak tertutup kemungkinan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memberikannya jika ada industri farmasi yang mendaftarkan.
Hal tersebut disampaikan Ketua BPOM RI Penny K. Lukito seperti dikutip dari detikcom.
"Jika ada industri farmasi yang akan mendaftarkan tentu BPOM terbuka untuk mengevaluasi," kata Penny.
"Dalam rangka memberikan izin edar penggunaannya," ucapnya menambahkan.
Sekadar informasi, cacar monyet atau monkeypox di Amerika Serikat berubah statusnya menjadi darurat kesehatan. CDC mencatat lebih dari 5.000 kasus cacar monyet tersebar di berbagai wilayah hingga Senin (2/8/2022). New York dan California merupakan wilayah penyumbang kasus terbanyak.
Di Indonesia sendiri belum terdeteksi infeksi penyakit ini. Meski begitu, Satgas IDI Monkeypox mengimbau agar pemerintah meningkatkan pengawasan, utamanya dalam mendeteksi dan skrining di pintu masuk pelabuhan, bandara, hingga pos lintas batas darat negara (PLBDN).
IDI juga mendesak peningkatan kemampaun lab jejaring untuk mendeteksi molekular spesimen pasien suspek cacar monyet atau yang dicurigai terkena monkeypox.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dr. Maxi Rein Rondonuwu menyebut belum ada tambahan kasus suspek maupun konfirmasi cacar monyet hingga Selasa (2/8). Sementara permintaan vaksin cacar monyet datang dari kelompok gay dengan alasan khawatir menjadi orang paling rentan tertular.
"Sudah ada dua orang yang hubungi saya menanyakan vaksinasi sebelum mereka kemungkinan tertular, karena merasa sangat berisiko," kata dr Hanny dalam konferensi pers PB IDI Selasa (2/8).
"Tetapi seperti diketahui vaksin monkeypox ini belum diapprove oleh BPOM RI, meskipun sudah ada rekomendasi dari CDC dan WHO," lanjut dia.
Perbedaan Ruam dengan Cacar Biasa dan Covid-19
Dr dr H Prasetya Mawardi SpKK dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI) merinci beda gejala ruam pada cacar monyet, cacar air, hingga Covid-19. Meski sulit diidentifikasi, ada pembeda wujud kelainan kulit pada ketiga penyakit tersebut.
Menurutnya, kelainan kulit pada cacar air dimulai dari lesi yang mulanya muncul di wajah dan berakhir menyebar ke nyari seluruh bagian tubuh. Kondisi ini tidak ditemukan pada pasien cacar monyet.
"Berbeda dengan monkeypox yang lesi di badan, atau punggung relatif sedikit," katanya dalam konferensi pers PB IDI.
"Lesi karena cacar monyet lebih banyak muncul di bagian wajah atau anggota gerak atas atau tangan," ujarnya lagi.
Sementara pada infeksi Covid-19, wujud kelainan pada kulit dimulai dari bintik-bintik seperti perdarahan kecil yang bisa muncul di area tubuh mana saja.
"Sementara pada monkeypox, ada plenting kecil dan segera berkembang relatif padat, kelainan kulitnya, yang menunjukkan itu adalah infeksi virus, dan biasanya banyak tersebar di area wajah dan tangan," kata dia. (*)
Terbaru
- 30/08/2023 15:11:33
Jika Mengalami Impaksi, Sebaiknya Segera Lakukan Pencabutan - 30/08/2023 14:48:28
Tumbuh Tidak Sempurna Sebabkan Rasa Nyeri Luar Biasa - 29/08/2023 12:47:53
Ini Dia 3 Penyakit Utama Pernapasan yang Disebabkan Polusi Udara - 28/08/2023 11:11:38
Polusi Udara Berisiko Sebabkan Kematian, Masih Amankah Berolahraga di Luar Ruangan? - 25/08/2023 13:11:11
Batuk Flu atau Akibat Polusi Udara, Apa Bedanya?
Login Anggota
Tweets by @DokterkecilCom