24/01/2014 15:26:02

3 Penyebab Utama Kematian Bayi di Indonesia

Pemerintah masih harus berjuang keras menggenjot program-program kesehatan untuk memenuhi target MDGs atau Millenium Development Goals. Misalnya untuk kasus kematian bayi baru lahir saja pencapaiannya masih belum memuaskan hingga saat ini.


Hasil SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2012 lalu menemukan bahwa angka kematian bayi di Indonesia saat ini adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup. Di antara angka ini, 19 per 1.000 terjadi pada masa neonatal sejak lahir sampai usia 28 hari. Sedangkan target Pemerintah pada tahun 2015 nanti angkanya harus turun menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup.
 

Lebih dari tiga perempat dari kematian ini disebabkan oleh 3 penyebab utama, yaitu kesulitan bernafas saat lahir atau asfiksia, infeksi dan komplikasi lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Para ahli sepakat bahwa sebagian besar kematian ini dapat dihindari. Bukti penelitian dari seluruh dunia telah menunjukkan bahwa kematian bayi baru lahir dapat dihindari dengan intervensi sederhana dan terjangkau yang semuanya dapat diterapkan di Indonesia.
 

Perlu layanan pemerintah untuk bisa menjangkau masyarakat luas, tapi daerah-daerah seperti Papua, Maluku, Sulawesi Tenggara ini masih kurang. Untuk menjangkau daerah yang pelosok tidaklah mudah. Layanan listrik saja masih sulit menjangkau daerah tersebut, belum lagi transportasi dan masalah geografis lainnya.


Tak hanya di daerah pelosok, tenaga medis dan layanan kesehatan di Indonesia juga banyak yang berpusat di kota-kota besar di pulau Jawa. Padahal daerah lain di luar Jawa masih banyak yang membutuhkan pelayanan kesehatan, terutama mengenai penanganan persalinan dan kompilkasi bayi baru lahir.



Dikutip dari Berbagai Sumber. 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
3 Penyebab Utama Kematian Bayi di Indonesia