Efektif Sabun Atau Hand Sanitizier?

Tangan merupakan salah satu organ tubuh yang kerap berinteraksi dengan benda-benda di sekitar. Tak heran bila banyak kuman dan virus yang menempel di tangan. Akibatnya, tangan yang membawa virus dan kuman dapat dengan mudah menyebarkan bibit penyakit ke dalam tubuh.

Untuk mencegah masuknya bibit penyakit, sobat dokterkecil.com bisa membersihkan tangan dengan sabun atau hand sanitizier. Kedua alat pembersih yang digunakan untuk membasmi kuman yang menempel di tangan, namun manakah yang lebih efektif?

Hand sanitizier digunakan pada saat seseorang berada dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk mencuci tangan dengan sabun. Penggunaan hand sanitizier dirasa cukup simple bagi sebagian orang yang sering berada di luar ruangan. Pemakaian hand sanitizier memiliki efektivitas yang tinggi, asalkan digunakan dalam jumlah yang cukup banyak di bagian punggung dan depan tangan hingga terasa cukup basah lalu biarkan mengering sampai  15 detik.

Mencuci tangan dengan hand sanitizer yang mengandung 60 persen alkohol dan pembersih tanpa alcohol, hasilnya bahwa pembersih yang mengandung alkohol menunjukkan sedikit bakteri dalam piring sebelum pembersih digunakan dan pembersih tanpa alkohol hasilnya kurang baik. Alkohol yang terdapat pada pembersih dapat memecah protein dan membunuh bakteri.

Mencuci tangan dengan sabun biasa dan sabun antibakteri, hasilnya kedua sabun sama efektifnya. Namun, yang perlu diperhatikan adalah penggunaan pembersih dengan benar. Cucilah tangan dengan sabun selama lebih dari 20 detik penuh. Jangan terlalu cepat membilas sabun karena hasilnya akan sama saja dengan sebelum mencuci tangan.

Sobat dokterkecil.com, hand sanitizier yang mengandung 60 persen alkohol dapat lebih maksimal membasmi bakteri yang menempel di tangan. Meski hand sanitizier lebih simple, namun mencuci tangan dengan sabun jauh lebih baik. Sabun tidak hanya membersihkan bakteri tapi juga berbagai virus, asalkan mencuci tangan dalam waktu yang lama.

Dikutip dari berbagai sumber.