24/01/2014 15:26:02

Stop Marah Demi Jantung

Tahukahkamu, kemarahan seringkali dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan serangan jantung. Menurut penelitian di Amerika menjelaskan, bahwa luapan emosi berlebih membahayakan jiwa. 

 

Para ahli melakukan penelitiannya pada ribuan pasien jantung yang sering melampiaskan kemarahan sepanjang satu tahun. Mereka dengan kemarahan ringan berisiko terkena serangan jantung dua kali lipat. Sementara kemarahan intens berisiko hingga empat kali lipat. 

 

Jika kita marah, termasuk melempar benda dan mengancam orang lain, risiko tersebut semakin tinggi. Saat marah, cirinya adalah tubuh tegang, mengepalkan tangan, dan gigi gemeretak, dan 4,5 kali lipat pada kemarahan yang menyebabkan lepas kontrol, menyakiti diri sendiri ataupun orang lain. 

 

Ketika emosi tak terkendali, tubuh melepaskan respon kimia epinefrin dan norepinefrin. Kedua hormon tersebut dapat meningkatkan tekanan darah, denyut nadi, penyempitan pembuluh darah, membuat trombosit darah mengental. Kondisi ini yang meningkatkan risiko jantung. 

 

Sobat dokterkecil.com, kemarahan akan menimbulkan kerusakan pada kesehatan seperti risiko jantung dan masalah pembuluh darah. Nah, untuk menghindarinya, lakukan olahraga secara teratur.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Stop Marah Demi Jantung