Awasi Jajanan Anak Jika Tidak Ingin Anak Sakit

Sepertinya masalah jajanan anak sekolah masih menjadi perhatian Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Masalahnya ya sobat, masih banyak jajanan di sekolah tingkat dasar yang belum memenuhi syarat atau kurang dijaga kebersihan dan kandungan bahan berbahaya yang ada di bahan jajanan tersebut .
 

Di tahun 2013, BPOM sudah mampu menurunkan jumlah persentase PJAS (Pangan Jajanan Anak Sekolah) yang tidak memenuhi syarat. Dan hasil uji PJAS dari tahun 2009 sampai 2013 mengalami peningkatan yaitu 57.36 persen menjadi 80.79 persen yang memenuhi syarat.

Pengawasan PJAS dilakukan melalui sampling pengujian laboratorium terhadap penggunaan bahan berbahaya seperti rhodamin B, borax, formalin, methanyl yellow dan adanya cemaran mikroba.

Hasih sampling PJAS dj 2013 dari 884 sekolah SD dan Madrasah Ibtidaiyah di 30 kota jumlahnya 5.566. Dan hasilnya yang tidak memenuhi syarat ada 1.730 atau 31,08 persen
Kegiatan pengawasan, pembinaan dan pengawalan PJAS ini diperkirakan dapat melindungi 2.837.831 siswa, 169.930 pedagang PJAS dan 5.675.662 orangtua siswa.

Perhatian BPOM masih terfokus pada empat makanan yaitu es, jelly, sirup bewarna dan bakso.

Untuk tahun 2014 PJAS masih menjadi perhatian BPOM seperti kehigienisan es batu, dan bahan tambahan pangan pada jelly serta pewarna yang digunakan pada sirup, bakso juga dikhawatirkan ada pemakaian boraks atau formalin. Dan Dokcil berharap komunitas sekolah dan para elemennya seperti keluarga, para pedagang dapat bekerja sama melindungin para anak dari bahaya paparan mikroba dan bahan berbahaya lainnya ya.




Dikutip dari berbagai sumber.