06/03/2015 08:29:05
Info Kesehatan

Virus Ebola Sangat Mematikan

Virus Ebola (Ebola Virus Disease/EVD) yang mewabah di beberapa negara Afrika Barat sejak awal Februari 2014, saat ini kasusnya meningkat tajam dan mendapatkan perhatian serius dari dunia Internasional. Data terbaru WHO menunjukkan telah terdapat 1.848 kasus dengan 1.013 kematian. Bahkan lembaga nirlaba Medecins Sans Frontieres (MSF) menyatakan Virus Ebola kini telah menewaskan lebih dari 1.200 jiwa. Penyebaran bahaya virus Ebola tersebut harus diwaspadai agar tidak masuk dan menyebar di Indonesia. 

Wabah menakutkan virus Ebola telah melanda dan menyerang beberapa negara di belahan Afrika Barat seperti di Sierra Leone, Liberia, Guinea dan Nigeria. Terhitung mulai Maret 2014 lalu, virus Ebola terus menjadi pemberitaan media massa dan perhatian dunia, karena virus ini tidak hanya menjangkit penduduk lokal, namun telah menyerang warga asing termasuk beberapa warga negara Amerika di kawasan Afrika Barat. Penyebaran virus ini sangat mengkhawatirkan karena tiap tahun terus mencatat banyak kasus dan korban jiwa, namun obatnya masih belum ditemukan.  

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),  Ebola yang mempunyai nama lain virus Ebolavirus (EBOV), genus virus dan penyakit demam hemorrhagic Ebola (EHF), virus demam hemorrhagic (VHF), atau demam berdarah viral, merupakan salah satu penyakit akibat virus yang paling mematikan bagi manusia. 

Pola penyebaran virus Ebola

Terjadi secara alami, bukan berasal dari inang tempat perkembangbiakan virus Ebola, tetapi lebih disebabkan sumber penularannya berasal dari hewan atau meminjam istilah kesehatannya Centers for Disease Control and Prevention (CDC).  Virus ini bisa menular dari orang ke orang melalui darah, air liur, lendir dan berbagai cairan yang dikeluarkan oleh tubuh lainnya.  

Gejala awal

Orang yang terkena virus Ebola ditandai dengan gejala demam tinggi, sakit kepala parah, sakit perut, kelemahan parah, kelelahan, sakit tenggorokan, mual, pusing, internal dan eksternal pendarahan berkisar dari 2 sampai 21 hari, tetapi pada umumnya terjadi pada 5-10 hari. Terkadang muncul ruam-ruam di tubuh penderita, diikuti dengan diare dan muntah-muntah. Penderita mengalami muntah darah atau kencing darah. Selain itu, keluar darah dari kulit, mata, atau mulut penderita. Namun, bukan ini yang menyebabkan penderita meninggal, melainkan ketika pembuluh darah di dalam tubuh mengeluarkan cairan. Inilah yang menyebabkan tekanan darah menurun secara tajam, sehingga hati, ginjal, jantung, dan organ lainnya berhenti bekerja. 

Yang membuat virus ebola sangat menakutkan adalah kemampuannya berkembang biak. Virus ini dapat menggumpalkan sel darah, sehingga menghambat aliran darah menuju organ lain. Jika organ tubuh kekurangan darah, maka organ tubuh akan rusak. Setelah menyerang darah, virus ebola juga menyerang organ lain, seperti ginjal, otak, usus, hati dan sebagainya. Seringkali pasien ebola meninggal karena gagal ginjal.

Penularan virus ebola dapat terjadi dari kontak cairan tubuh, darah, dan semua benda yang pernah dipakai penderita. Karena itulah, pasien ebola akan diisolasi dan dipakaikan baju khusus agar tidak terjadi kontak langsung dengan orang lain. Tim medis yang menangani juga harus memakai pakaian khusus yang sangat tertutup rapat untuk menghindari penyebaran virus. Saat ini, seorang warga Amerika Serikat sudah terjangkit ebola. Kementrian Kesehatan Indonesia sendiri sudah mengeluarkan travel warning bagi warga yang akan mengunjungi negara Guinea, Sierra dan Liberia.

Saat ini WHO telah menyatakan Ebola adalah Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Dengan penetapan status darurat internasional tersebut, diharapkan virus Ebola mendapat perhatian dari pemimpin semua negara. 

Di Indonesia hingga kini, belum ditemukan kasus konfirmasi penderita yang mengidap virus Ebola. Namun demikian, Indonesia termasuk salah satu negara yang telah menyatakan siaga menghadapi kemungkinan warganya terinfeksi virus Ebola.  Bentuk kesigapan dan respon cepat Pemerintah Indonesia di tunjukkan melalui  peringatan perjalanan bagi orang-orang yang berencana pergi ke kawasan Afrika, khususnya ke Sierra Leone, Liberia, Guinea dan Nigeria. Pemerintah Indonesia  juga telah menyiapkan rumah sakit untuk menangani kasus Ebola. Status siaga yang diterapkan Pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi merebaknya wabah Ebola  belum tentu memberi jaminan  bahwa Virus Ebola tidak masuk di Indonesia. Oleh karena itu, perlu tindakan pencegahan  secara  dini oleh masyarakat serta individu  dengan:

  1. Menghindari daerah yang diketahui sebagai pusat wabah virus Ebola, kalaupun akan berpergian ke Afrika, harus terlebih dahulu mencari tahu tentang epidemik yang sedang berkembang dan melakukan medical check up dengan memeriksa ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan penyakit.  
  2. Melakukan cuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer/antispetik yang mengandung setidaknya 60% alkohol. 
  3. Menghindari mengkonsumsi daging hewan liar, termasuk primata yang dijual di pasar lokal.  
  4. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air liur.  
  5. Mengikuti prosedur pengendalian infeksi, seperti mengenakan pakaian pelindung, sarung tangan, masker dan perisai mata, dan selalu membuang jarum yang telah dipakai.  
  6. Apabila anda seorang medis jangan sembarangan menangani mayat korban Ebola, karena Ebola masih dapat menular, perlu mengikuti prosedur penanganan mayat korban Ebola seperti tim khusus dan terlatih yang harus mengubur mayat dengan menggunakan peralatan yang steril dan tepat.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Virus Ebola Sangat Mematikan