18/03/2015 10:01:56
Info Kesehatan

Bahaya Debu Bagi Kesehatan

Debu adalah salah satu bahan yang sering disebut partikel yang melayang di udara (Suspended Particulate Matter / SPM) dengan ukuran 1-500 mikron. Dalam kasus pencemaran udara, baik di dalam maupun di luar gedung (Indoor and Out Door Pollution), debu sering dijadikan indikator pencemaran yang digunakan untuk menunjukkan tingkat bahaya baik terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.

Partikel debu akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang – layang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan. Debu juga dapat membahayakan mata hingga sulit tembus pandang dan dapat menimbulkan berbagai reaksi kimia sehingga komposisi debu di udara menjadi partikel yang sangat rumit karena merupakan campuran dari berbagai bahan dengan ukuran yang relatif berbeda.

Jenis – jenis Debu

Dari sifatnya debu dikategorikan sebagai berikut:

Sifat pengendapan, yaitu debu yang cenderung selalu mengendap karena gaya gravitasi bumi.

Sifat permukaan basah, sifatnya selalu basah dilapisi oleh lapisan air yang sangat tipis.

Sifat penggumpalan, karena sifat selalu basah maka debu satu dengan yang lainnya cenderung menempel membentuk gumpalan. Tingkat kelembaban di atas titik saturasi dan adanya turbelensi di udara mempermudah debu membentuk gumpalan.

Debu listrik statik, debu mempunyai sifat listrik statis yang dapat menarik partikel lain yang berlawanan, dengan demikian partikel dalam larutan debu mempercepat terjadinya penggumpalan.

Sifat opsis, partikel yang basah/lembab lainnya dapat memancarkan sinar yang dapat terlihat dalam kamar gelap.

Dari macamnya debu juga dapat dikelompokan kedalam Debu Organik (debu kapas, debu daun-daunan, tembakau dan sebagainya). Debu Mineral (merupakan senyawa komplek: SiO2, SiO3, arang batu dll), dan Debu Metal (Debu yang mengandung unsur logam: Pb, Hg, Cd, Arsen, dll).

Dari segi karakter zatnya, debu terdiri atas debu fisik (debu tanah, batu, mineral, fiber), kimia (Mineral organik dan inorganik), Biologis ( Virus, bakteri, kista), dan debu radio aktif. Ditempat kerja, jenis-jenis debu ini dapat ditemui di kegiatan pertanian, pengusaha keramik, batu kapur, batu bata, pengusaha kasur, pasar tradisional, pedagang pinggir jalanan dan tempat lainnya.

Ukuran debu sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit pada saluran pernafasan. Dari hasil penelitian ukuran tersebut dapat mencapai target organ sebagai berikut:

5-10 mikron akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian atas

3-5 mikron akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian tengah

1-3 mikron sampai dipermukaan alveoli

0,5-0,1 mikron hinggap dipermukaan alveoli/selaput lendir sehingga menyebabkan vibrosis paru

0,1-0,5 mikron melayang dipermukaan alveoli. Menurut WHO 1996 ukuran debu partikel yang  membahayakan adalah berukuran 0,1–5 atau 10 mikron. Depkes mengisaratkan bahwa ukuran debu yang membahayakan berkisar 0,1 sampai 10 mikron.

BAHAYA PENCEMARAN UDARA OLEH DEBU

Partikel debu selain memiliki dampak terhadap kesehatan juga dapat menyebabkan gangguan sebagai berikut :

1.   Gangguan aestetik dan fisik seperti terganggunya pemandangan dan pelunturan warna bangunan dan pengotoran.

2.  Merusak kehidupan tumbuhan yang terjadi akibat adanya penutupan  pori-pori tumbuhan sehingga mengganggu jalannya photosintesis.

3.   Merubah iklim global regional maupun internasional.

4.  Menganggu perhubungan/penerbangan yang akhirnya menganggu kegiatan sosial ekonomi di masyarakat.

5.     Menganggu kesehatan manusia seperti timbulnya iritasi pada mata, alergi, gangguan pernafasan dan kanker pada paru-paru. Efek debu terhadap kesehatan sangat tergantung pada solubity (mudah larut), Komposisi Kimia, Konsentrasi Debu, dan Ukuran partikel debu. 

PENYAKIT YANG DIAKIBATKAN OLEH DEBU

Pneumokoniosis disebabkan oleh debu mineral pembentukan jaringan parut (Silikosis,antrakosilikosis, asbestosis) Gejala penyakit ini berupa sakit paru-paru, namun berbeda dengan penyakit TBC paru.

Silikosis adalah penyakit yang paling penting dari golongan penyakit Pneumokonioses. Penyebabnya adalah silika bebas (SiO2) yang terdapat dalam debu yang dihirup waktu bernafas dan ditimbun dalam paru-paru dengan masa inkubasi 2-4 tahun. Pekerja yang sering terkena penyakit ini umumnya yang bekerja di perusahaan yang menghasilkan batu-batu untuk bangunan seperti granit, keramik, tambang timah putih, tambang besi, tambang batu bara, dan lain-lain. Gejala penyakit ini dapat dibedakan pada tingkat ringan sedang dan berat. Pada tingkat Ringan ditandai dengan batuk kering, pengembangan paru-paru. Pada lansia didapat hyper resonansi karena emphysema. Pada tingkat sedang terjadi sesak nafas tidak jarang bronchial, ronchi terdapat basis paru-paru. Pada tingkat berat terjadi sesak napas mengakibatkan cacat total, hypertofi jantung kanan, kegagalan jantung kanan.

Anthrakosilikosis ialah pneumokomiosis yang disebabkan oleh silika bebas bersama debu arang batu. Penyakit ini mungkin ditemukan pada tambang batu bara atau karyawan industri yang menggunakan bahan batu bara jenis lain. Gejala penyakit ini berupa sesak nafas, bronchitis chronis batuk dengan dahak hitam (Melanophtys).

Asbestosis adalah jenis pneumokoniosis yang disebabkan oleh debu asbes dengan masa latennya 10-20 tahun. Asbes adalah campuran berbagai silikat. Yang terpenting adalah campuran magnesium silikat pekerja yang umumnya terkena penyakit ini adalah pengelola asbes, penenunan, pemintalan asbes dan reparasi tekstil yang terbuat dari asbes. Gejala yang timbul berupa sesak nafas, batuk berdahak/riak terdengan rhonchi di basis paru, cyanosis terlihat bibir biru. Gambar radiologi menunjukan adanya titik titik halus yang disebut “Iground glass appearance”, batas jantung dengan diafragma tidak jelas seperti ada duri landak sekitar jantung (Percupine hearth), jika sudah lama terlihat penumpukan kapur pada jaringan ikat.

Berryliosis, Penyebabnya adalah debu yang mengandung Berrylium, terdapat pada pekerja pembuat aliasi berrylium tembaga, pada pembuatan tabung radio, pembuatan tabung Fluorescen pengguna sebagai tenaga atom.

Byssinosis disebabkan oleh debu kapas atau sejenisnya dikenal dengan : Monday Morning Syndroma”atau”Monday Fightnesí” Sebag gejala timbul setelah hari kerja sesudah libur, terasa demam, lemah badan, sesak nafas, baruk-batuk,“Vital Capacity” jelas menurun setelah 5-10 tahun bekerja dengan debu.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Bahaya Debu Bagi Kesehatan