Kenali Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti di Sekitar Kita

 Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah, nyamuk Aedes Aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning dan chikungunya. Virus ini akan terbawa dalam kelenjar ludah si nyamuk. Kemudian nyamuk ini menggigit orang sehat. Bersamaan dengan terhisapnya darah dari orang yang sehat, virus demam berdarah juga berpindah ke orang tersebut dan menyebabkan orang sehat tadi terinfeksi virus demam berdarah.  Apabila nyamuk betina sudah terinfeksi virus dengue, maka selamanya nyamuk tersebut akan menghasilkan keturunan yang mengandung virus. Oleh karena itu, masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis nyamuk ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.

 Ciri - ciri

Nyamuk aedes aegypti memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan dan kaki yang panjang. Dibagian abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna hitam. Terdapat rambut-rambut tebal pada antena nyamuk aedes aegypti jantan yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Hidup di air bersih serta ditempat-tempat lain yaitu kaleng-kaleng bekas yang bisa menampung air hujan. Nyamuk betina memerlukan cukup banyak asupan protein untuk memproduksi telur, sedangkan nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan mereka memperoleh energi dari bunga atau tumbuhan. Itulah sebabnya penularan penyakit hanya dapat dilakukan oleh nyamuk betina. Penyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore dan menularan penyakit dengan cara membagi diri.

Tempat Istirahat

Pada malam hari setelah menggigit dan selama menunggu waktu pematangan telur, nyamuk Aedes Aegypti (betina maupun jantan) beristirahat di dalam rumah pada benda-benda yang tergantung seperti pakaian gelap yang bergelantungan di ruangan yang tidak terang, kelambu, kopiah, dan pada tempat-tempat gelap, lembab dan sedikit angina di dalam rumah. Selain itu, nyamuk ini juga gemar menetap di bak mandi, WC, tempat penampungan air yang tidak tertutup maupun sumur gali. Bahkan, wadah lain yang berisi air juga menjadi singgasana nyamuk, seperti vas bunga, potongan bambu untuk menampung air, kaleng, botol, tempat pembuangan air di kulkas serta barang bekas lainnya yang digunakan untuk menampung air, meskipun dalam volume kecil.

Tempat perkembangbiakan

Tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti adalah:

1) Tempat penampungan air (TPA) yaitu tempat menampung air guna keperluan sehari-hari seperti drum, tempayan, bak mandi, bak WC dan ember.

2) Bukan tempat penampungan air (non TPA) yaitu tempat-tempat yang biasa digunakan untuk menampung air tetapi bukan untuk keperluan sehari-hari seperti tempat minum hewan piaraan, kaleng bekas, ban bekas, botol, pecahan gelas, vas bunga dan perangkap semut.

3) Tempat penampungan air alami (TPA alami) seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, kulit kerang, pangkal pohon pisang dan potongan bambu.

Pemberantasan nyamuk aedes aegypti

Mungkin Anda masih ingat dengan cara yang telah lama dikampanyekan di Indonesia, yaitu program 3M, menguras bak mandi untuk memastikan tidak ada larva nyamuk yang berkembang di dalam air maupun telur yang melekat pada dinding bak mandi, menutup tempat penampungan air sehingga nyamuk tidak memiliki akses untuk bertelur dan mengubur barang bekas agar tidak menjadi tempat tampungan air saat hujan dan menjadi tempat nyamuk bertelur. Hingga saat ini, program 3M merupakan cara yang paling ampuh untuk memberantas nyamuk penyebab demam berdarah. Selain itu, ada pula cara fogging atau penyemprotan. Idealnya, penyemprotan dilakukan sebanyak dua kali. Penyemprotan pertama adalah untuk membasmi nyamuk yang mengandung virus dengue, penyemprotan kedua bertujuan agar nyamuk baru yang terinfeksi dapat dibasmi sebelum sempat menularkan kepada orang lain.

Dikutip dari berbagai sumber.