15/05/2015 18:05:00
Info Kesehatan

Tips Cara Mengatasi Kejang/Step Pada Anak

Jika anak mengalami demam yang tinggi seringkali disertai dengan munculnya kejang-kejang atau dikenal dengan istilah step. Bagaimana pertolongan pertama jika anak mengalami kejang demam?

Kejang yang disebabkan oleh demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. Gejala yang timbul adalah tubuh tersentak dan mulai kaku, mengeluarkan air liur, muntah, bola matanya memutar, kulit tampak sedikit lebih gelap bahkan ada anak yang sampai hilang kesadaran.

Kejang-kejang ini bisa terjadi dalam beberapa detik hingga satu menit, tapi pada kasus tertentu kejang bisa muncul sangat lama hingga 15 menit.

Pada sebagian besar kasus, kejang demam yang terjadi beberapa detik umumnya tidak berbahaya. Tapi jika berlangsung lama, berulang dan tidak segera dilakukan pertolongan akan menimbulkan bahaya seperti kerusakan otak atau sebagai gejala awal dari penyakit serius.

Orangtua harus tetap waspada terhadap anak yang mengalami kejang-kejang, terutama jika terjadi berkali-kali. Kejang demam umumnya terjadi pada anak-anak yang mengalami demam lebih dari 39 derajat celsius, meskipun bisa juga terjadi pada temperatur yang lebih rendah.

Sebesar 3-5 persen kejang demam terjadi pada usia balita. Jika anak pernah mengalami kejang demam di usia pertama kehidupannya, maka ada kemungkinan ia akan mengalami kembali mengalami kejang meskipun temperatur demamnya lebih rendah.

Penyebab Kejang Pada Anak

Biasanya kejang atau step terjadi pada anak yang daya tahan tubuhnya menurun. Ketika daya tahan tubuh si anak menurun maka akan rentan terserang penyakit. Ketika terserang penyakit maka sistem imun pada tubuh anak akan melakukan perlawanan dan mengakibatkan suhu tubuh menjadi meningkat.

Toleransi tiap anak pada meningkatnya suhu tubuh berbeda-beda, tapi kebanyakan pada range 38-40 derajat Celcius. Bila melewati batas toleransinya maka anak akan mengalami kejang. Saat suhu tubuh meningkat maka oksigen akan mudah menguap. Hal ini akan membuat anak mengalami kesulitan dalam bernafas sehingga asupan oksigen ke otak terhambat. Dengan minimnya oksigen ke otak inilah yang membuat otak bekerja tidak sempurna sehingga mengalami konslet atau kejang. Berikut ini beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kejang-kejang pada anak.

1. Pilek

2. Radang Tenggorokan

3. Diare

4. Muntaber

5. Keturunan

Ciri-ciri Kejang Pada Anak

1. Bola mata melihat ke atas kening.

2. Kedua tangan dan kaki menjadi kaku dan disertai gerakan kejut.

3. Gigi antara rahang bawah dan atas terkatup.

4. Kadang-kadang disertai dengan muntah dan nafas terhenti sejenak.

5. Apabila sudah parah biasanya disertai dengan tidak sadarkan diri.

Kejang yang terjadi biasanya hanya selama 5 menit, namun jika terjadi lebih lama dari 15 menit maka sudah termasuk membahayakan sebab dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua jika anaknya mengalami kejang demam, yaitu:

1.     Jangan panik, pindahkan anak ke tempat yang aman seperti lantai atau kasur serta jauh dari benda-benda berbahaya.

2.   Miringkan posisi kepala ke salah satu sisi agar ia tidak tersedak dan memudahkan keluarnya air liur atau muntah.

3.    Melonggarkan pakaian yang digunakannya agar anak tidak mengalami sesak napas.

4.    Jangan meletakkan atau memasukkan apapun ke dalam mulutnya selama kejang-kejang berlangsung, termasuk memberinya obat-obatan.

5.    Kompres dengan kain yang telah direndam dengan air hangat dan hindari menggunakan air dingin apalagi air es sebab dapat menyebabkan benturan karena perbedaan suhu yang signifikan dan tentunya ini tidak baik.

6.    Gunakan obat penghilang kejang yang disarankan oleh dokter. Obat ini diberikan kepada anak melalui anus. Obat penghilang kejang yang beredar di pasaran adalah Stesolid.

7.    Jika anak sulit bernapas atau kulitnya membiru segera bawa ke rumah sakit atau telpon ambulance. Hal ini bertujuan agar otak tidak terlalu lama tidak mendapat oksigen karena dapat mengganggu otak sang anak.

Pencegahan Kejang-kejang Pada Anak

Kejang-kejang pada anak merupakan hal yang tidak baik sebab dapat merusak sel otak pada anak. Oleh karena itu kita harus melakukan pencegahan sebab jika anak sekali mengalami kejang maka ada kemungkinan akan terulang kembali.

1.    Segera beri obat penurun panas jika anak terasa mulai mengalami demam. Perbandingan obat yang bisa sobat Dokcil berikan adalah 10 miligram per 1 kg berat anak. Sebagai acuan, satu sendok takar sirup adalah 100 miligram.

2.    Segera kompres menggunakan air hangat, jangan air dingin. Insya Allah panas anak akan menurun.

3.    Hal yang paling penting adalah menjaga agar suhu badan anak tidak melebihi 37.5 derajat Celcius, sebab jika telah mencapai 38 derajat atau lebih maka kemungkinan besar bisa terjadi kejang. Jadi harus sang anak harus selalu dalam pengawasan.

4.    Agar penanganannya lebih profesional sebaiknya periksakan anak ke dokter.

Nah sobat Dokcil, itulah beberapa cara dalam mengatasi kejang pada anak. Semoga bermanfaat bagi sobat Dokcil semua.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Tips Cara Mengatasi Kejang/Step Pada Anak