13/08/2015 01:16:24
Info Kesehatan

Resistensi Antibiotik Berbahaya!

Sobat Dokcil, saat ini sedang ramai diberitakan informasi tentang resistensi antibiotik. Banyak informasi yang perlu sobat Dokcil ketahui mengenai hal tersebut, karena kasus resistensi antibiotik ini merupakan persoalan serius yang sedang terjadi dan harus diatasi bersama-sama. Untuk itu, kita akan bahas apa itu resistensi antibiotik, serta bagaimana bahaya dan penyebab meluasnya kasus tersebut.

Saat bakteri dan mikroba tidak responsif dan menjadi resisten (kebal) terhadap antibiotik, maka kondisi ini disebut sebagai resistensi antibiotik. Pada saat antibiotik diberikan, sejumlah kuman akan mati. Tapi kemudian terjadi mutasi pada gen kuman sehingga ia dapat bertahan dari serangan antibiotik tersebut. Kuman yang tidak bisa bertahan dari serangan antibiotik akan mati, tapi kuman yang mengalami mutasi akan bertahan dan hidup. Kuman ini lalu membelah dengan cepat dan terbentuklah jutaan koloni kuman yang mampu melawan antibiotik tersebut. Bila nanti kumpulan kuman ini menginfeksi individu lain, maka antibiotik tersebut tak akan mampu mengatasi infeksi tersebut.

Dalam acara seminar 'Cegah Resistensi Antibiotik Demi Selamatkan Manusia' di Jakarta, Rabu (5/8/2015), Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyatakan bahwa persoalan antibiotika tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga secara global yang menjadi satu persoalan yang cukup pelik dan harus segera diatasi bersama – sama. Penggunaan antibiotika yang bijak dan rasional dapat mengurangi beban penyakit, khususnya penyakit infeksi. Sebaliknya, penggunaan antibiotika secara luas pada manusia dan hewan yang tidak sesuai indikasi, mengakibatkan meningkatnya resistensi antibiotika secara signifikan.

Dalam hal ini, pertama – tama perlu adanya surveilans atau penelitian. Sering sekali diagnosis penyakit tidak menggambarkan resistensi dari obat, khususnya anti biotika. Kedua, kita semua menyadari, begitu kita masuk RS tentu kuman – kuman nosokomial ini dapat mengancam kita, lanjut Menkes. dr. Hari Paraton, Sp.OG (K) selaku Ketua Komita Pengendalian resistensi Antimikroba (KPRA) dalam kesempatan yang sama juga menyayangkan data terkait angka kematian akibat AMR di Indonesia masih sangat minim.

“Angka kematian, terselip dari kasus – kasus kematian di rumah sakit, seperti meninggal karena serangan jantung, struk, pneumoni.  Kalau di lacak di rekam medik ternyata ada kuman resisten yang tidak dilaprokan, karena sistem pelaporan belum mengacu kepada mikroba. Cita – cita kami untuk menghimpun data secara nasional seberapa besar prevalansi AMR, bagaimana profile antibiotik di Indonesia” , ujarnya

Dalam riset di enam rumah sakit di Indonesia, angka kasus infeksi akibat bakteri kebal pada antibiotik mencapai 50 persen. Sejumlah kasus kematian akibat sakit jantung, stroke, gagal ginjal, infeksi tulang, dan kanker diduga berawal dari infksi mikroba yang resisten. Kondisi itu merupakan hasil riset Program Pengendalian Resistensi Anti Mikroba (PPRA) pada 2013 di enam Rumah Sakit di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Bali. Namun, tak ada laporan kesehatan di Indonesia yang mencatat angka pasti Kematian akibat kasus resistensi bakteri terhadap antibiotik.

Tingginya angka kematian akibat kuman kebal itu antara lain karena anggapan antibiotik menyembuhkan segala penyakit. Padahal, tak semua penyakit cocok memakai antibiotik. Pemakaian antibiotik tak sesuai bisa menyebabkan penyakit mematikan. Penyalahgunaan dan penggunaan antibiotik yang berulang juga merupakan penyebab bakteri menjadi resisten.

Keterbatasan pengetahuan tenaga kesehatan bisa jadi pemicu. Sebelum memberi antibiotik kepada pasien, tenaga kesehatan perlu memperhatikan gejala klinis dan rekam medis, misalnya apakah bakteri yang diderita karena bakteri atau virus.

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia, Khanchit Limpakarnjanarat, menambahkan, penyebab utama resistensi antibiotik adalah pemakaian obat tak rasional. Secara global, 50 persen resep antibiotik tak tepat dan 50 persen pasien tak patuh mengonsumsi antibiotik.

Itulah ulasan mengenai persoalan pelik yang terjadi karena kasus resistensi antibiotik. Jika sobat Dokcil sakit, konsumsilah antibiotik jika memerlukannya dan bila diberi resep oleh dokter. Bijak dan berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan khususnya antibiotik ya.

 

Dikutip dari berbagai sumber. 

 

 

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Resistensi Antibiotik Berbahaya!