02/02/2016 10:54:15
Info Kesehatan

Apa Bahaya Virus Zika?

Taukah kamu sobat Dokcil bahwa belakangan ini dunia kesehatan sedang digegerkan oleh sebuah virus yang bersumber dari gigitan nyamuk dan diperkirakan telah menyebabkan cacat lahir yang serius pada ribuan bayi di Brasil. Virus tersebut bernama virus Zika, biasanya menjadi endemik di kawasan Afrika dan area pasifik.

Menurut Lancaster University, seperti yang dilansir BBC, virus Zika pertama kali teridentifikasi muncul pada monyet tahun 1947 di Uganda. Virus itu lalu menyerang manusia pertama kali di Nigeria pada 1954. Setelah itu mewabah di Afrika, Asia Tenggara, dan wilayah Pasifik. Pada 1977-1978 Zika sempat mewabah di Asia, yaitu Pakistan, Malaysia, dan Indonesia. Lama menghilang, Zika kembali muncul pada 2014 di Brasil dan menyebar cepat di negara itu, Mei 2015. 

Di Indonesia, Lembaga Eikjman telah melaporkan kehadiran virus zika kepada Kementerian Kesehatan. Peneliti Eikjman Institute menemukan munculnya kembali kasus Zika Virus di Indonesia, tepatnya di kawasan Jambi pada awal semester tahun 2015 lalu.

Zika Virus adalah anggota dari keluarga Flaviviridae, dimana proses penularannya ke manusia melalui media nyamuk Aedes aegypti. Masih satu family dengan virus lain seperti virus penyebab penyakit demam berdarah, penyakit kuning, dan penyakit chikungunya. Orang yang terjangkit virus Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepala, ruam di wajah, leher, lengan atas, mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung.

Virus Zika tidak menyebabkan kelainan berat seperti demam berdarah, meski Zika merupakan flavivirus yang berhubungan dengan demam kuning, demam berdarah, West Nile dan virus ensefalitis Jepang. Akan tetapi, virus ini dapat menimbulkan risiko terhadap janin pada wanita hamil. Virus telah dikaitkan dengan mikrosefali, yaitu sebuah kondisi dimana bayi memiliki kepala kecil dan perkembangan otak yang tidak lengkap.

Menurut laman resmi Depkes RI dikatakan bahaya terbesar dari serangan Zika Virus justru muncul pada ibu hamil, karena ibu hamil yang positif memiliki virus tersebut kemungkinan bisa menularkan virus tersebut pada janin dalam kandungannya. Dan Zika Virus akan menyerang jaringan otot dan sistem saraf termasuk sistem saraf pusat di otak dari janin.

Beberapa kesamaan sebagai gejala awal membuat penyakit ini diidentifikasi secara keliru dengan penyakit demam berdarah. Namun sebenarnya terdapat beberapa gejala khas yang bisa membedakan keluhan infeksi Zika Virus dengan penyakit demam berdarah, beberapa tanda khusus tersebut antara lain:

     1. Demam cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal hanya pada suhu 38 derajat celcius. Cenderung naik turun sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi tidak terlalu tinggi.

     2. Muncul beberapa ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan benjolan tipis yang timbul. Kadang ruam meluas dan membentuk semacam ruam merah tua dan kecoklatan yang mendatar dan menonjol.

      3. Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot, kadang disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur dan keseleo ringan.

      4. Kerap muncul keluhan infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan. Kadang warna sangat kuat pada bagian dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian dalam kelopak mata.

Sejauh ini tidak ada kasus kematian yang muncul karena infeksi Zika Virus. Penyakit yang memerlukan masa inkubasi 3 hari sebelum serangan ini juga kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis yang serius. Menurut Dr. Herawati Sudoyo Ph.D, Deputi Direktur Eikjman Institute, penanganan paling efektif adalah dengan meningkatkan asupan vitamin C, E, B, dan A dalam tubuh untuk memicu sistem kekebalan tubuh membentuk perlawanan alami terhadap Zika Virus. Dalam kondisi tubuh yang baik, penyakit infeksi Zika Virus dapat pulih dalam tempo 7 sampai 12 hari.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Apa Bahaya Virus Zika?