09/02/2016 14:24:35
Info Kesehatan

Demam Berdarah Kembali Merebak Di Indonesia

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) penularannya cenderung meningkat di awal tahun, yaitu saat curah hujan sedang tinggi-tingginya. Nyamuk demam berdarah, menyukai tempat-tempat berupa genangan air. Masyarakat harus waspada dan memerhatikan lingkungan tempat tinggalnya, khususnya rumah sendiri. Kegiatan 3M, yaitu menguras, menutup  dan mengubur atau menimbun tempat penampungan air harus dilakukan untuk memberantas sarang nyamuk.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg Oscar Primadi, MPH, mengatakan ada kecenderungan peningkatan kasus selama musim hujan. Namun peningkatan ini bisa ditanggulangi jika masyarakat mau melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Kementerian Kesehatan sudah melakukan tindakan pencegahan, antara lain menggiatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di daerah. Selain itu, penguatan gerakan 1 rumah 1 jumantik juga menjadi salah satu cara pencegahan KLB demam berdarah. "Karena kita masih endemis, sehingga rawan dan akan masih ada demam berdarah. Yang kita lakukan adalah mencegah supaya tidak terjadi KLB, antara lain dengan PSN, jumantik dan 3M," ungkapnya.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, pada bulan Januari 2016 terdapat 1.699 kasus demam berdarah di Indonesia. Dari seluruh kasus tersebut, 22 orang dinyatakan meninggal dunia. Case fatality rate (CFR) bulan Januari 2016 sebesar 1,3 persen. Masih berada dalam tahap normal di mana rata-rata CFR demam berdarah dalam lima tahun terakhir berada di angka 0,1 - 1,8 persen.

Saat menjelang akhir Januari 2016, DBD sedikitnya telah masuk ketagori bahaya di 3 wilayah yang berlainan di Indonesia, yaitu Jambi, Jombang, dan Bogor. Wilayah Jambi dan Palembang menjadi yang mula-mula mengabarkan kasus darurat demam berdarah. Curah hujan deras di Sumatera makin menciptakan tumbuh subur jentik nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit demam berdarah. Sejak pertengahan Januari 2016, Jambi telah ditetapkan yang merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah. Lembaga Kesehatan Jambi mengeluarkan status KLB demam berdarah di Jambi karena jumlah kasus DBD di Jambi selagi Januari 2016 telah mencapai 100 orang bahkan lebih.

Melansir pemberitaan dari Beritasatu.com, wilayah terupdate yang melaporkan korban jiwa akibat demam berdarah merupakan Bogor. Lembaga Kesehatan Kota Bogor menyampaikan, tatkala Januari 2016, jumlah kasus demam berdarah di Bogor telah mencapai 87 kasus, bersama jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit DBD 2 orang. Dua penduduk yang meninggal dunia akibat penyakit DBD di Bogor ialah satu orang anak yang tinggal di Kelurahan Balumbungjaya, Kecamatan Bogor Barat. Seterusnya seorang lagi yaitu masyarakat Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah.

Selanjutnya wilayah lain yang melaporkan darurat demam berdarah yaitu Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Berita terakhir dari darurat demam berdarah Jombang, menyampaikan sedikitnya telah ada sejumlah 6 korban jiwa yang meninggal dunia akibat infeksi virus Demam Berdarah.

Laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat di tahun 2015 pada bulan Oktober ada 3.219 kasus DBD dengan kematian mencapai 32 jiwa, sementara November ada 2.921 kasus dengan 37 angka kematian, dan Desember 1.104 kasus dengan 31 kematian. Dibandingkan dengan tahun 2014 pada Oktober tercatat 8.149 kasus dengan 81 kematian, November 7.877 kasus dengan 66 kematian, dan Desember 7.856 kasus dengan 50 kematian.

Meski ada perbaikan kondisi Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dr Mohamad Subuh, MPPM, mengingatkan bahwa kondisi bisa memburuk bila masyarakat lengah. Ia tetap menganjurkan agar budaya pemberantasan sarang nyamuk dikuatkan.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Demam Berdarah Kembali Merebak Di Indonesia