16/03/2016 16:09:01
Info Kesehatan

Jangan Remehkan Kentut

Sobat Dokcil, sekarang kita akan membahas tentang kentut atau buang angin. Memang terdengar kurang sopan jika kita mendengar kata-kata kentut, namun apakah kalian tau sobat bahwa kentut itu ternyata sehat. Kentut dapat dianggap menjadi suatu kebiasaan buruk jika kita mengeluarkannya dengan cara sembarangan atau tanpa etika.

Kentut yang kita keluarkan dari dalam tubuh itu berasal dari gas dalam usus. Gas tersebut berasal dari udara yang kita telan, gas yang masuk ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia dan gas dari bakteri dalam perut.  Makin banyak udara anda telan, makin banyak kadar nitrogen dalam kentut (oksigen dari udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai di usus). Adanya bakteri serta reaksi kimia antara asam perut & cairan usus menghasilkan karbondioksida. Bakteri juga menghasilkan metana & hidrogen. Proporsi masing-masing gas tergantung apa yang anda makan, berapa banyak udara tertelan dan jenis bakteri dalam usus.

Bau yang ditimbulkan kentut disebabkan oleh kandungan hidrogen sulfida & merkaptan. Kedua senyawa tersebut mengandung sulfur (belerang). Makin banyak kandungan sulfur dalam makanan yang dikonsumsi, makin banyak sulfida & merkaptan diproduksi oleh bakteri dalam perut. Telur dan daging adalah makanan yang berperan besar dalam memproduksi bau busuk yang ditimbulkan oleh kentut, sedangkan kacang-kacangan berperan dalam memproduksi volume kentut.

Bunyi yang ditimbulkan oleh kentut disebabkan karena adanya vibrasi lubang anus saat kentut diproduksi. Kerasnya bunyi tergantung pada kecepatan gas yang dikeluarkan. Sementara untuk kentut yang berbau busuk tidak berbunyi, karena ukuran gelembung gas lebih kecil, hangat & jenuh dengan produk metabolisme bakteri yg berbau busuk.

Seseorang yang menahan untuk kentut atau buang angin akan merasakan beberapa keluhan yang tidak nyaman yaitu akibat dari peningkatan gas dalam tubuh dan pelebaran usus yang menjadi tidak normal. Buang angin yang ditahan juga dapat menyebabkan seseorang sulit untuk buang air besar. Selain itu, tertahannya gas di dalam usus akan menyebabkan tekanan di rongga usus. Bahkan tekanan ini akan lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan parsial di dalam darah. Akibatnya, gas tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah yang berada di dinding usus, kemudian beredar ke seluruh tubuh.

Jika dilihat dari sudut pandang medis, kentut menunjukkan adanya aktivitas usus yang baik. Seseorang yang baru menjalani operasi, khususnya operasi yang berhubungan denga organ di dalam perut, perlu menunggu hingga orang yang bersangkutan bisa buang angin atau kentut sebelum dirinya diperbolehkan untuk makan dan minum. Dalam dunia kedokteran, buang angin bisa menjadi petunjuk bahwa fungsi usus dan organ pencernaan pasien telah berfungsi normal pasca operasi.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Jangan Remehkan Kentut