Asma Mengancam Anak Perkotaan

Anak-anak yang tinggal di perkotaan rentan menderita asma. Karena perkotaan banyak terpapar polusi dan debu serta memiliki jumlah penduduk padat.

 

Penyakit asma hingga kini masih tergolong penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Polusi udara dan kurangnya kebersihan lingkungan yang terdapat di kota-kota besar merupakan faktor yang sangat dominan meningkatnya serangan penyakit asma di Indonesia.

 

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, jumlah penderita asma di dunia diperkirakan mencapai 300 juta orang sebagian besar penderitanya anak-anak. Angka ini dikhawatirkan meningkat terus hingga 400 juta orang pada 2025. Di dunia, penyakit asma termasuk lima  besar penyebab kematian. Diperkirakan 250.000 orang meninggal dunia setiap tahunnya karena asma.

 

Dengan jumlah penduduk Indonesia 240 juta berarti terdapat sekitar 12 juta anak atau 6 persen jumlah penduduk Indonesia menderita asma. Satu dari 20 anak di Indonesia menderita asma. Penyakit yang memiliki gejala seperti dada sesak dan napas bunyi akibat faktor genetik dan lingkungan. Asma lebih banyak menyerang pada anak laki-laki karena pertumbuhan saluran pernafasan pada laki-laki berlangsung hingga usia 19 tahun, sedangkan perempuan 17 tahun.

 

Penyakit asma atau penyakit saluran nafas kronik merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, penyakit yang banyak menyerang warga kota besar, dimana tingkat polusi udaranya tinggi dapat dikendalikan melalui pola hidup yang bersih dan teratur.

 

Asma tergolong penyakit yang belum diketahui pasti penyebabnya. Namun, dengan melakukan upaya pencegahan dan pengendalian sekaligus pengobatan yang baik, para penderita asma dapat melakukan aktifitas hariannya secara normal.

 

Nah sobat dokterkecil.com, anak yang menderita asma disarankan olahraga teratur dapat, Olahraga yang tepat untuk pengidap asma adalah yang meningkatkan kemampuan otot saluran pernapasan, seperti renang, bersepeda, atau senam asma untuk mengendalikan asma.