11/12/2018 15:27:39
Hari Peringatan

Tahukah Kamu, Hak Kesehatan Seksual Bagian dari HAM

Foto: Google.com

Mungkin, masih banyak yang belum tahu bahwa Hak-hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) adalah bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM). Sebab, komponen dari HKSR berasal dari komponen HAM, seperti hak untuk hidup, hak untuk bebas dari penyiksaan, hak untuk mendapatkan privasi, hak untuk mendapatkan pendidikan, dan hak untuk terbebas dari diskriminasi.

Karena itu, HKSR menjamin setiap individu untuk dapat mengambil keputusan terkait aktivitas seksual dan reproduksi mereka tanpa adanya diskriminasi, paksaan, dan kekerasan. Selain jaminan terkait aktivitas seksual seseorang, HKSR juga turut menjamin kebebasan reproduksi seorang individu – bahwa seorang individu memiliki kebebasan untuk memilih apakah ia akan mempunyai anak atau tidak; kapan ia akan memiliki anak; dan akses terhadap informasi terkait hal-hal tersebut.

Seperti dilansir dari laman Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), HKSR – layaknya HAM – bersifat mutlak dan universal. Seorang individu tidak perlu melakukan apapun untuk mendapatkan akses HKSR-nya, karena akses terhadap hak-hak tersebut merupakan bagian yang tidak dapat dilepas dari keberadaannya sebagai manusia.

Menurut WHO, remaja merupakan seseorang yang sedang dalam masa transisi dari anak menjadi dewasa yang berkisar antara umur 12 hingga 24 tahun. Dalam masa transisi tersebut, sangat penting untuk memahami tubuh mereka, khususnya mengenai seksualitas dan reproduksi. Hal tersebut dikarenakan pada usia remaja, seseorang mengalami banyak perubahan mulai dari fisik, psikis dan pematangan fungsi seksual.

Namun pada kenyataannya masih banyak remaja yang belum memahami kesehatan seksual dan reproduksi, misalnya masih tingginya kehamilan yang tidak diinginkan yang terjadi pada usia anak, dan juga masih adanya diskriminasi gender antara laki-laki dan perempuan. Permasalahan-permasalahan tersebut muncul karena sebagian remaja tidak dapat memahami diri sendiri, terutama mengenai reproduksi dan juga perbedaan mendasar antara gender dengan seks.

Lantas, solusi apakah yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut? HKSR adalah jawaban yang tepat. Sangat disayangkan HKSR masih menjadi hal yang tabu bagi sebagian besar remaja, padahal HKSR yang memiliki awalan kata  ’’Hak’’ dimana merupakan sesuatu yang melekat dan pada diri manusia sejak lahir dan tidak dapat dilepas ataupun direbut oleh orang lain.

Dengan berlandaskan Hak, tentunya setiap individu wajib mendapatkan informasi mengenai kesehatan seksual dan reproduksi mereka. Setelah kita memaknai arti kata dari Hak, kemudian apa sebenarnya yang disebut dengan HKSR?

Istilah hak kesehatan seksual dan reprodukisi pertama kali muncul pada konferensi internasional untuk kependudukan dan pembangunan tahun 1994 di Kairo, Mesir. Berdasarkan konferensi tersebut, HKSR dapat difenisikan sebagai keadaan sejaterah secara fisik, mental dan sosial yang utuh tidak semata-mata terbebas dari penyakit, tetapi dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi seseorang.

Jika dikerucutkan HKSR dapat menjadi dua komponen utama, yaitu Hak kesehatan seksual yang mencakup bebas dari tekanan masing-masing gender, bebas diskriminasi, mendapatkan informasi terkait seksualitas dan juga bebas dalam menentukan orientasi seksual serta menentukan pasangan.

Kemudian yang kedua adalah Hak Reproduski yang didalamnya mencakup hak untuk mendapatkan akses pelayanan mengenai kesehatan reproduksi , hak untuk mendapatkan alat kontrasepsi dan hak untuk mendapatkan pendidikan yang komprehensif tentang reproduksi. (*)

 

*dikutip dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Hari Peringatan: Tahukah Kamu, Hak Kesehatan Seksual Bagian dari HAM