Bayi Gemuk Memang Lucu, Tapi Belum Tentu Sehat

Foto: Google.com

Melihat bayi gemuk rasanya gemas, bukan? Bawaannya pengen mencubit pipinya yang chubby. Kebanyakan orang tua juga senang jika bayi mereka gemuk. Akan tetapi, jangan lantas beranggapan bayi yang gemuk itu sehat, lho. Sebab, belum tentu bayi gemuk itu sehat.

Beberapa penelitian mengungkapkan bayi yang kecilnya gemuk akan cenderung tetap gemuk seumur hidup mereka. Anak yang terlalu gemuk akan berdampak buruk pada kesehatannya.

Beberapa dampak negatif dari kegemukan pada anak diantaranya adalah:

·  Dapat mengakibatkan obesitas. Berdasarkan data yang diperoleh, obesitas pada bayi akan mengakibatkan menurunnya respons imunologik sel T dan aktivitas sel-sel polimorfonuklear yang berperan sebagai penyangga sistem kekebalan tubuh.

·   Dapat meningkatkan infeksi saluran pernapasan bagian bawah karena terbatasnya kapasitas paru-paru.

·   Dapat mengakibatkan napas yang pendek akibat pembesaran kelenjar toksil (amandel) dan adenoid yang mengakibatkan tertutupnya saluran napas atas. Akibatnya terjadi kekurangan oksigen yang disebut Sindroma Chubby Puffer.

Beberapa fakta menunjukkan  bahwa anak yang terlalu gemuk justru akan memperlambat perkembangannya. Biasanya bayi gemuk diawali sejak ia mengonsumsi susu formula dan meninggalkan ASI. Padahal, ASI adalah susu bayi yang terbaik dan kaya manfaat.

Kendati demikian, bukan berarti kita bisa santai jika bayi kurus. Terpenting adalah terpenuhinya gizi bayi kita. Pada saat balita misalnya, membiasakan anak makan sayur adalah kebiasaan baik untuk memenuhi gizi mereka.

Untuk mengetahui apakah bayi sehat, kita bisa melihat kartu periksa yang dibawa saat memeriksakan bayi ke dokter tumbuh kembang anak. Umumnya, berat badan anak yang naik setiap bulannya sudah menandakan bayi itu sehat. (*)

*dikutip dari berbagai sumber