15/04/2019 12:03:19
Info Kesehatan

Luka Sulit Sembuh, Hati-Hati Tanda Hemofilia

Jika ada anggota keluarga yang mengalami perdarahan karena luka dan sulit sembuh, berhati-hatilah kemungkinan itu adalah tanda hemofilia. Penyakit ini terbilang langka, namun penderitanya bisa dideteksi sejak bayi. 

Menurut Ketua Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) Prof. dr. Djajadiman Gatot, penyakit ini diturunkan secara genetik lewat perempuan yang hanya berperan sebagai pembawa sifat atau carrier. Akan tetapi, penyakit ini ternyata lebih banyak menyerang laki-laki ketimbang perempuan.

’’Secara genetika, kromosom manusia terdiri dari dua macam. Laki-laki kombinasi X dan Y, sedangkan perempuan X dan X. Di dalam kromosom X, terdapat instruksi atau kode untuk membuat faktor pembekuan. Namun pada penderita hemofilia, kromosom X menderita kerusakan sehingga tidak memiliki faktor pembekuan darah,’’ ujar Djajadiman seperti dilansir dari sebuah media online.

Dijelaskan, seorang anak laki-laki bisa terkena hemofilia bila ibunya memiliki sifat bawaan (carrier). Sifat bawaan tersebut didapat dari ayah sang ibu yang juga terkena hemofilia. Singkatnya, hemofilia merupakan penyakit genetik dan tidak menular.

Penyakit ini juga bisa terjadi karena faktor lain yaitu mutasi gen yang tidak diketahui penyebabnya. Sayangnya, hingga saat ini pengetahuan mengenai penyakit hemofilia ini masih sangat rendah, dan kebanyakan orang tua yang datang ke rumah sakit membawa anaknya sudah dalam keadaan yang cukup parah.

Di Indonesia, kelainan ini baru diketahui pada 1965. Sementara pendataan pasien hemofilia kali pertama dilakukan di Tanah Air pada 1998. Sejak itu, penelitian dan penanganan hemofilia dikembangkan. Kesadaran tentang hemofilia pun terus ditingkatkan. Salah satunya dengan peringatan Hari Hemoflilia Sedunia yang diperingati setiap 17 April.

Hingga saat ini, kata Djajadiman, penderita hemofilia hanya tercatat sebanyak 2.092 orang. Padahal menurut statistik, setidaknya ada 20 hingga 25 ribu penderita hemofilia di Indonesia. Artinya hanya 10 persen yang terdeteksi.

‘’Saya membayangkan ini seperti fenomena gunung es, yang tampak lebih sedikit dari fakta sebenarnya,” ucapnya.

Wakil Ketua HMHI Novie Amelia Chozie, menambahkan, pihaknya menduga rendahnya tingkat identifikasi pasien hemofilia dipicu banyak faktor. Salah satunya, mitos yang beredar di masyarakat yang membuat penderita menyembunyikan kondisi mereka.

’’Padahal, penanganan hemofilia bisa dilakukan dengan pemberian faktor penggumpal darah, yakni faktor VIII untuk hemofilia A, dan faktor IX untuk hemofilia B. Pesatnya perkembangan dunia medis memungkinkan pemberian faktor secara langsung lewat penyuntikan pembuluh balik tanpa transfusi darah dalam jumlah banyak,’’ katanya.

Jangan remehkan mimisan

Darah yang keluar dari hidung biasa disebut mimisan atau epitaksis. Hampir semua orang pernah mengalami mimisan, bahkan sering kali dianggap dianggap sebagai hal yang wajar.

Faktanya, meski tampak sederhana dan tidak berbahaya, mimisan yang terjadi terus-menerus bisa menjadi tanda penyakit yang serius. Begitu banyak penyebab mimisan, paling sering adalah trauma, misalnya anak mimisan karena terbentur tanpa sengaja atau karena cuaca.

Lebih dari itu, dokter spesialis kesehatan anak dan onkologi Mayapada Hospital, Moeslichan, mengatakan jangan menganggap remeh mimisan. Menurutnya terdapat dua penyakit serius yang ditandai dengan mimisan yaitu hemofilia dan leukimia. Federasi Hemofilia Dunia menyatakan bahwa hemofilia ditemukan pada satu dari 10.000 orang.

’’Kalau mimisan jangan dianggap sepele. Jangan anggap enggak apa-apa terus karena ujung-ujungnya tidak tahu apa-apa. Kalau terjadi mimisan dua kali harus segera konsultasi ke dokter,” kata Moeslichan.

Hemofilia adalah penyakit pada sistem pembekuan darah. Perdarahan umumnya sulit berhenti, terjadi pada jaringan lunak dan persendian yang ditandai dengan munculnya lebam. Bagian paling rentan mengalami perdarahan adalah lutut. Para penderita hemofilia tak boleh menjalani aktivitas yang terlalu banyak berkontak fisik. (*)

 

*Dari berbagai sumber

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Luka Sulit Sembuh, Hati-Hati Tanda Hemofilia