Membedakan Diare Akibat Rotavirus dan yang Bukan

 Tidak semua diare disebabkan oleh rotavirus. Cara membedakannya bisa dilihat dari gejalanya. Berikut adalah gejala diare karena rotavirus dan cara penangannnya:

 Gejala diare karena rotavirus yang paling mudah dilihat adalah demam dan muntah di awal infeksi. Selanjutnya, anak akan mengalami diare yang cukup lama, bahkan bisa sampai delapan hari. 

Pada anak yang sudah bisa berkomunikasi, biasanya ia akan mengeluhkan sakit perut. Bedanya anak yang terkena diare biasa dengan rotavirus bisa diperhatikan pada area bokong mereka. Bokong anak yang terkena rotavirus biasanya akan berwarna kemerahan dan tinjanya pun berbau asam. Bila hal ini terjadi, anak juga pasti tidak nafsu makan.

Anak yang terinfeksi rotavirus dan mengalami diare berat berisiko dehidrasi. Jika tidak segera ditangani dengan baik, bisa mengakibatkan beberapa komplikasi dan bahkan kematian. Itulah sebabnya, penanganan pertama pada diare akibat rotavirus ini adalah dengan mengganti cairan yang keluar.

Tanda dehidrasi yang bisa dilihat dari anak saat terkena virus ini adalah rasa haus berlebihan, terlihat sangat lemas, tidak buang air kecil selama 12 jam atau lebih, kulit anak kering atau dingin, mata terlihat cekung dan anak menangis tanpa air mata. Selama anak mendapatkan cairan yang cukup dan terus diawasi, tak perlu terlalu khawatir, sebab diare akibat rotavirus bisa sembuh dengan sendirinya.

Memberikan cairan yang cukup bukan sekadar memberikan air putih dalam jumlah banyak, tapi lebih pada cairan elektrolit semisal oralit. Sayangnya, penderita biasanya juga mengalami muntah, sehingga mereka semakin tak nafsu makan dan minum. Karena itu, berikan oralit sedikit demi sedikit namun sering.

Infeksi virus biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu tujuh hari. Akan tetapi, bila terdapat gejala dehidrasi yang tak bisa ditangani, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan perawatan.