14/08/2019 11:50:56
Info Kesehatan

Tidak Minum ASI, Begini Dampaknya Bagi Bayi

 Idealnya, setiap bayi yang lahir hanya diberikan Air Susu Ibu (ASI) hingga usianya enam bulan, dan sangat tidak disarankan untuk memberi makanan lain. Sebab, di dalam ASI sudah terkandung banyak sekali nutrisi yang baik bagi tumbuh kembang anak.

Selain baik untuk tumbuh kembang anak, ASI juga bermanfaat untuk sang ibu melalui cara menyusui. Dengan menyusui ibu akan terhindar dari risiko diabetes, kanker payudara/leher rahim (servik), osteoporosis, hipertensi, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, dan alzhemer. 

 Dalam beberapa kasus, ada juga ASI dari wanita yang baru melahirkan, tidak keluar atau hanya sedikit sehingga terpaksa tidak menyusui bayi mereka. Terkait hal ini, banyak faktor penyebabnya, mulai dari ketidakeseimbangan hormonal, gaya hidup yang kurang sehat, pemakaian alat kontrasepsi, konsumsi obat-obatan termasuk produk herbal tertentu, faktor lingkungan seperti polusi udara hingga kontaminasi air dan makanan, hingga persalinan yang sulit sehingga menyebabkan trauma atau stres pada ibu.

Jika hal ini terjadi, tentu sang ibu membutuhkan treatment khusus dari dokter. Tak perlu bersedih karenanya. Akan tetapi, bagi ibu yang ASI-nya lancar, sebaiknya memberikan ASI ekslusif untuk buah hati tercinta. Sebab, jika bayi tidak minum ASI akan berdampak pada kesehatannya kelak.

Seperti dilansir dari Tempo.com bayi yang kekurangan ASI akan beresiko mengalami neonatal  hypernatraemia atau kehilangan berat badan secara signifikan dan dehidrasi. Meski tidak semua bayi mengalaminya, akan jauh lebih baik jika mengkonsumsi air susu ibu selama enam bulan pertama sejak dilahirkan.

Di zaman modern sekarang, banyak merek susu formula. Akan tetapi, ternyata susu formula juga memiliki kelemahan bahkan ada yang mendapatkan efek buruk.

 Berikut dampak yang perlu diketahui orang tua jika bayi mereka tidak mendapatkan ASI yang cukup:

Obesitas

Bayi yang tidak diberi ASI otomatis akan diberikan susu formula. Nah, kandungan lemak dalam susu formula cukup tinggi sehingga bayi berisiko mengalami kegemukan atau obesitas. Jika sudah kelebihan berat badan maka tumbuh kembang bayi akan terlambat, seperti tengkurap, merangkak dan lain sebagainya. Karena itu, berikanlah susu formula –jika dibutuhkan—dalam takaran yang standard an tidak berlebihan.

Asma

Selain membuat bayi obesitas, mengkonsumsi susu formula akan meningkatkan peluang bayi mengalami alergi, asma, gangguan pencernaan, anemia, dan sebagainya. Hal itu disebabkan oleh kandungan nutrisi yang ada dalam susu formula tidak sesuai dengan nutrisi yang bayi butuhkan sesuai dengan umurnya.

Selain hal itu faktor pendukung lainnya adalah jika bayi tidak mengkonsumsi ASI otomatis dia akan mengkonsumsi susu formula menggunakan dot karet atau plastik yang rentan sekali terhadap jamur dan kuman. Jika dot ini digunakan oleh bayi secara terus menerus akan semakin menurunkan daya tahan tubuh yang berakhir pada mudahnya tubuh bayi terkena infeksi atau penyakit.

Manja dan Tidak Mandiri

Penggunaan dot secara terus menerus ternyata tidak hanya memeberi efek buruk terhadap daya tahan tubuh bayi tapi juga memiliki efek jangka panjang yaitu menjadikan anak manja dan tidak mandiri. Hal ini di sebabkan oleh jika anak mengkonsumsi susu melalui dot, bayi akan selalu dibelai dan digendong yang mengakibatkan anak kurang mandiri, manja, dan agresif.  Lain halnya jika bayi minum ASI, otomatis dia akan mencari puting sang ibu dengan sendirinya tanpa menunggu untuk diberi.

Menurunkan kecerdasan otak

Efek bayi tidak minum ASI yang perlu orang tua perhatikan selanjutnya adalah menurunkan kecerdasan otak (kognitif).

Kurang Gizi

Pemberian susu formula secara berlebihan memang tidak dibenarkan. Akan tetapi, bukan berarti mengurangi jumlah takarannya secara drastis. Hal tersebut malah akan mengurangi jumlah nutrisinya. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus, bayi akan kekurangan gizi yang kemudian akan berefek mudahnya terserang penyakit seperti diare.

Risiko kematian

Sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa banyak bayi yang tidak minum ASI mengalami demam, takikardia, menurunnya aliran darah, kejang pada usia 11 hari, dan meninggal di usia 20 hari.  Hal ini mungkin tidak akan terjadi jika takaran susu formula yang diberikan kepada bayi sudah sesuai dosis, serta menjaga peralatan alat minumnya tetap dalam keadaan higienis.

Kerusakan struktur gigi (karies gigi)

Bayi yang tidak diberikan ASI, akan terus menerus meminum susu formula. Di dalam susu formula terdapat kandungan sukrosa yang cukup tinggi. Sukrosa merupakan karbohidrat di dalam susu yang memberikan rasa manis pada susu formula. Jika anak terus menerus mengkonsumsi susu formula dalam jangka waktu yang cukup lama. Sukrosa akan terus menumpuk dan dapat merusak struktur gigi bayi.

Risiko menjadi pemarah saat dewasa

Air Susu Ibu (ASI) mengandung serotonin atau zat anti stres yang di bentuk di 2 tahun pertama pertumbuhan anak. Jika bayi tidak mengkonsumsi ASI, maka dia tidak akan mendapatkan zat ini dan akan lebih berisiko menjadi anak yang pemarah. Hal ini mungkin tidak akan terlihat jika anak masih kecil karena masih bisa dikendalikan oleh orang tua. Namun, jika sudah dewasa terkadang anak akan mudah depresi dan pemarah. Hal ini juga di dukung dengan zat yang ada dalam susu formula, yaitu Mangan (Mn). Zat ini bisa membuat anak menjadi lebih stres. (*)

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Tidak Minum ASI, Begini Dampaknya Bagi Bayi