22/08/2019 11:32:00
Info Kesehatan

Menangani dan Mencegah Batuk Rejan pada Bayi dan Anak-anak

 Batuk rejan yang cukup parah pada bayi dan anak-anak bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru mereka. Penanganan khusus di rumah sakit akan berkonsentrasi pada pemakaian alat bantu pernapasan (ventilasi) dan pemberian obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah mereka.

Pada keadaan yang lebih parah, dapat dilakukan oksigenasi membran ekstrakorporeal (extracorporeal membrane oxygenation/ECMO), dimana oksigen akan langsung dialirkan ke tubuh tanpa melewati paru-paru. Prosedur ini akan diberikan jika metode pengobatan lain tidak berhasil dan paru-paru sudah mengalami kerusakan cukup parah.

Ada beberapa langkah pencegahan yang perlu dilakukan untuk menghindari penularan batuk rejan seperti dikutip dari AloDokter, yakni:

·  Bayi dan anak-anak yang mengalami batuk rejan akan ditempatkan di ruang isolasi untuk menghindari penyebaran infeksi.

·     Anak-anak akan diresepkan antibiotik sedikitnya selama 5 hari sebelum mereka kembali ke sekolah. Jika tidak bisa mengonsumsi antibiotik, penderita dianjurkan masuk sekolah setelah 21 hari usai merasakan gejala pertama batuk rejan.

·      Penderita remaja dan dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik sedikitnya selama 5 hari sebelum berdekatan dengan anak-anak atau pergi beraktiv

·      Penderita dianjurkan untuk menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk.

·    Orang yang menangani atau merawat penderita batuk rejan disarankan untuk mencuci tangan mereka secara rutin dengan sabun.

 Upaya pencegahan yang paling baik adalah dengan melakukan vaksinasi pertusis. Biasanya dokter memberikan vaksin pertusis bersamaan dengan vaksin difteri, tetanus, polio (vaksin DPT), dan Hib.

Jadwal vaksinasi pertusis dapat dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 1,5 – 2 tahun, dan 5 tahun. Vaksin pertusis sangat aman, namun terdapat beberapa efek samping yang mungkin dapat muncul setelah penyuntikan dilakukan. Di antaranya adalah rasa nyeri, kulit memerah, dan pembengkakan pada bagian yang disuntik. Selain itu, kemungkinan anak juga akan menjadi rewel atau demam.

Ibu hamil juga perlu mendapatkan vaksinasi pertusis. Mendapatkan vaksinasi pertusis saat hamil membantu melindungi bayi terserang batuk rejan pada minggu-minggu awal usai dilahirkan. Biasanya vaksinasi pertusis akan ditawarkan pada semua wanita hamil saat usia kehamilan mereka antara 28-38 minggu.

 

Selain pada ibu hamil dan bayi, vaksinasi pertusis tambahan (booster) perlu diberikan karena fungsi perlindungannya cenderung melemah. Vaksinasi tambahan ini bisa diberikan ketika anak beranjak remaja.

 

 

Kekebalan vaksin pertusis akan mulai melemah saat seseorang berusia 11 tahun. Oleh karena itu, usia tersebut menjadi waktu yang tepat untuk mendapatkan booster vaksinasi pertusis.  (*)

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Menangani dan Mencegah Batuk Rejan pada Bayi dan Anak-anak