Memilih Vitamin yang Tepat untuk Anak
Setiap orang tua menginginkan anak mereka tetap sehat. Untuk itu, tak jarang orang tua membelikan vitamin tambahan agar daya tahan tubuh anak terjaga. Sebenarnya, wajibkah suplemen vitamin untuk anak?
Menurut American Academy of Pediatrics, anak yang sehat dan menjalankan pola makan seimbang sebenarnya tidak perlu diberikan suplemen vitamin lagi. Akan tetapi, ada kondisi yang membuat anak perlu diberikan tambahan vitamin seperti anak yang susah makan, sedang menjalankan diet vegan (vegetarian), terlalu banyak atau kurang mengonsumsi susu, sering makan junk food, dan memiliki kondisi kesehatan tertentu semisal short bowel syndrome atau fibrosis kistik.
Oleh karena itu, sebelum membeli ada baiknya Anda membaca 5 tips memilih suplemen vitamin untuk anak berikut ini:
1. Pertimbangkan Kebutuhan Fisik dan Aktivitas Harian Anak
Kebutuhan vitamin setiap anak akan berbeda, bergantung dengan kondisi fisik serta aktivitas hariannya. Misalnya, anak yang aktif berolahraga membutuhkan tambahan kalsium, zat besi, dan vitamin D untuk meningkatkan aliran oksigen serta memperkuat tulang. Sedangkan anak yang menjalankan pola makan vegan atau vegetarian mungkin perlu diberi tambahan vitamin B12, vitamin D, zat besi, kalsium, dan zinc.
2. Pertimbangkan Usia dan Jenis Kelamin Anak
Menurut rekomendasi situs Mayo Clinic, memberikan tambahan vitamin anak harus sesuai dengan kebutuhan harian menurut usia dan jenis kelamin mereka. Anak berusia 2-3 tahun membutuhkan vitamin C, kalori, sayuran, dan produk susu yang lebih sedikit daripada anak berusia 4-8 tahun.
Sedangkan menurut laporan National Institutes of Health, kebutuhan vitamin anak setelah usia 4 sampai 8 tahun juga akan semakin berbeda bergantung dengan jenis kelaminnya. Itu adalah usia ketika anak laki-laki mulai membutuhkan lebih banyak nutrisi.
3. Pertimbangkan Dosis dan Kebutuhan Harian Vitamin Anak
Perlu diingat, kelebihan vitamin justru dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan dan fungsi tubuh anak. Berikut adalah beberapa kebutuhan vitamin anak dalam sehari menurut situs WebMD:
· Kalsium: 1.000 miligram untuk anak usia 4-8 tahun dan 1.300 miligram untuk anak usia 9-18 tahun.
· Vitamin B dan B12: 1.2 mikrogram untuk anak usia 4-8 tahun dan 1.8 mikrogram untuk anak usia 9-13 tahun.
· Vitamin D: 400 IU (International Unit) atau setara dengan 10 mikrogram untuk bayi dan anak.
· Vitamin E: 10.4 IU untuk anak usia 4-8 tahun dan 16.4 IU untuk anak usia 9-13 tahun.
· Zat Besi: Sekitar 7-10 miligram untuk semua anak yang belum berusia remaja dan 15 miligram untuk anak perempuan yang sudah menstruasi.
4. Pilih Vitamin Berbentuk Bubuk atau Minyak Tetes
Vitamin anak yang berbentuk jeli atau permen memang sudah pasti disukai oleh Si kecil, tapi gula tambahan di dalamnya bisa membuat gigi menjadi bolong dan hitam. Menurut Ahli Gizi Anak di Middleberg Nutrition, Pegah Jalali, orang tua sebaiknya memberikan suplemen vitamin anak berbentuk bubuk atau minyak tetes yang bisa dicampurkan ke dalam makanan atau minuman.
5. Konsultasikan Kebutuhan Gizi Anak Dengan Dokter Atau Ahli Gizi
Berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak sebelum memberikan tambahan vitamin apapun. Selain bisa mendapatkan rekomendasi suplemen vitamin yang terbaik sesuai kebutuhan anak, juga akan mencegah Si kecil kelebihan vitamin. (*)
*Dari berbagai sumber
Terbaru
- 30/08/2023 15:11:33
Jika Mengalami Impaksi, Sebaiknya Segera Lakukan Pencabutan - 30/08/2023 14:48:28
Tumbuh Tidak Sempurna Sebabkan Rasa Nyeri Luar Biasa - 29/08/2023 12:47:53
Ini Dia 3 Penyakit Utama Pernapasan yang Disebabkan Polusi Udara - 28/08/2023 11:11:38
Polusi Udara Berisiko Sebabkan Kematian, Masih Amankah Berolahraga di Luar Ruangan? - 25/08/2023 13:11:11
Batuk Flu atau Akibat Polusi Udara, Apa Bedanya?
Login Anggota
Tweets by @DokterkecilCom