Kemarau Panjang, Penderita ISPA Meningkat
Pada musim kemarau panjang ini, jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) menigkat cukup signifikan di sejumlah daerah di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga Agustus 2019 tercatat kasus ISPA mencapai 3.000. Total jumlah tersebut diakumulasi dari beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono, jumlah total kasus penyakit ISPA baik saat musim kemarau atau hujan, tidak pernah menunjukan angka yang signifikan.
’’Sebenarnya angka ISPA itu dikisaran itu 3.000. Antara 1.000, 2.000, 2.500 dari laporan yang kami terima untuk seluruh Indonesia. Kami juga belum menemukan adanya kasus kematian akibat (masalah ISPA) tersebut,’’ kataya seperti dikutip dari Tirto.
Nah, apa sebenarnya pemicu utama ISPA? Sebelum ke sana, ada baiknya Sobat Dokcil mengetahui terlebih dulu apa yang dimaksud dengan ISPA. Dilansir dari Hello Sehat, penyakit ini merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernapasan bagian atas. Bagian saluran pernapasan atas yang terkena bisa meliputi hidung, sinus, faring, dan laring. Bagian sistem pernapasan tersebut akan mengarahkan udara yang kita hirup dari luar ke trakea dan akhirnya ke paru-paru di mana respirasi berlangsung.
Gejala umum dari penyakit ISPA adalah:
• Hidung tersumbat dan pilek. Bila Anda mulai merasakan gejala tersebut, segera minum obat dan istirahat di rumah. Bila semakin parah, silakan cek dan periksa ke dokter.
• Batuk kering tanpa dahak yang dihasilkan dari paru-paru.
• Demam ringan merupakan salah satu ciri-ciri tubuh yang sedang melawan virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
• Sakit tenggorokan.
• Sakit kepala ringan.
• Bernapas cepat atau kesulitan bernapas.
• Warna kebiruan pada kulit akibat kurangnya oksigen
• Gejala sinusitis seperti wajah terasa nyeri, hidung beringus, dan kadang-kadang rasa sakit dan demam.
Penyebab
Penyakit ISPA adalah kondisi yang umumnya disebabkan oleh serangan langsung ke saluran pernapasan bagian atas melalui mata, mulut dan hidung. Penyebab ISPA adalah virus atau bakteri.
Virus utama penyebab ISPA adalah rhinovirus dan coronavirus. Virus lain yang juga menjadi penyebab ISPA adalah virus parainfluenza, respiratory syncytial virus, dan adenovirus. Jika Anda terkena infeksi virus tersebut, Anda berisiko mengalami pilek serta pneumonia. Risiko pneumonia lebih tinggi terjadi pada bayi dan anak-anak. Virus penyebab ISPA dapat hidup selama berjam-jam pada objek seperti mainan atau tas tangan.
Penularan virus penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau melalui barang-barang kepunyaan mereka dapat menjadi penyebab utama penyebaran virus.
Jika Anda menyentuh mulut, hidung, atau mata setelah menyentuh benda yang terkontaminasi, Anda cenderung akan terkena virus penyebab ISPA . Selain itu, virus penyebab ISPA sering menyebar dari orang ke orang melalui bersin atau batuk.
Faktor-faktor risiko
ISPA adalah kondisi yang banyak memiliki faktor risiko. Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan atas adalah:
• Bayi dari usia 6 bulan atau anak di bawah 1 tahun
• Anak-anak yang lahir prematur atau yang memiliki riwayat, seperti jantung bawaan atau penyakit paru-paru
• Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
• Bayi yang berada dalam tempat ramai
• Orang-orang di usia pertengahan
• Orang dewasa dengan asma, gagal jantung kongestif, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
• Orang dengan sistem imun yang lemah, termasuk orang-orang dengan transplantasi organ tertentu, leukemia, atau HIV/AIDS.
• Anda dikelilingi dengan orang-orang sakit yang bersin atau batuk tanpa menutup hidung dan mulutnya.
Terbaru
- 30/08/2023 15:11:33
Jika Mengalami Impaksi, Sebaiknya Segera Lakukan Pencabutan - 30/08/2023 14:48:28
Tumbuh Tidak Sempurna Sebabkan Rasa Nyeri Luar Biasa - 29/08/2023 12:47:53
Ini Dia 3 Penyakit Utama Pernapasan yang Disebabkan Polusi Udara - 28/08/2023 11:11:38
Polusi Udara Berisiko Sebabkan Kematian, Masih Amankah Berolahraga di Luar Ruangan? - 25/08/2023 13:11:11
Batuk Flu atau Akibat Polusi Udara, Apa Bedanya?
Login Anggota
Tweets by @DokterkecilCom