04/11/2019 11:26:47
Info Kesehatan

Mengenal Infeksi Difteri dan Penyebabnya

 Belum lama ini, infeksi difteri mewabah di Kota Malang. Sebanyak 212 siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Malang beserta 15 guru mereka, terdeteksi sebagai carrier (pembawa) bakteri difteri. Akibatnya sekolah terpaksa diliburkan sementara untuk mencegah penularan yang lebih luas.

Difteri merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan selaput lendir hidung dan juga tenggorokan. Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae. Difteri pada anak umumnya terjadi pada mereka yang tidak memiliki gizi baik, hidup di lingkungan kotor, dan tidak memiliki riwayat imunisasi yang lengkap.

 Difteri pada anak perlu segera diobati. Penyakit ini bisa menular dengan cepat melalui kontak fisik dengan seseorang yang terkena difteri, barang yang terkontaminasi bakteri, atau bisa juga melalui percikan ludah dari batuk dan bersin yang tidak sengaja terhirup.

Gejala difteri umumnya muncul sekitar 2-5 hari setelah terinfeksi. Sebagian penderita dapat tidak mengalami gejala apapun, namun sebagian lagi bisa mengalami gejala ringan yang serupa dengan flu biasa.

Gejala difteri yang paling khas adalah terbentuknya lapisan abu-abu tebal pada tenggorokan dan amandel. Gejala difteri lainnya adalah demam, sakit tenggorokan, hidung meler, kesulitan bernapas, suara serak, meningkatnya detak jantung, suara nyaring terdengar saat bernapas, pembesaran kelenjar getah bening di leher, dan pembengkakan langit-langit mulut.

Apabila Anda atau anak Anda mengalami gejala tersebut, maka segera periksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat sebelum muncul komplikasi lebih lanjut. Sebab. Bahaya difteri dapat menginfeksi organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf.

Komplikasi yang dapat disebabkan difteri pun sangat berbahaya. Termasuk peradangan pada otot dan katup jantung, gangguan irama jantung, hingga saluran pernapasan tertutup oleh selaput di tenggorokan yang dapat mengancam nyawa.

 Apa penyebab difteri?

Bakteri penyebab difteri menyebar melalui partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi. Jadi jika kamu menghirup partikel udara dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi, kamu akan tertular difteri.

 Bagaimana cara mengobati difteri?

Umumnya dokter akan memberikan dosis antitoksin rendah dan meningkatkan kadar secara bertahap. Setelah itu memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Setelah diberikan obat-obatan, dokter dapat merekomendasikan dosis pendorong vaksin difteri setelah sehat untuk membangun pertahanan terhadap bakteri difteri. Pasien dengan difteripun harus tetap tinggal di rumah sakit untuk mengawasi reaksi pengobatan dan mencegah penyebaran penyakit. (*)

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Mengenal Infeksi Difteri dan Penyebabnya