13/11/2019 10:06:23
Info Kesehatan

Kondisi Anak yang Benar-benar Butuh Antibiotik

Foto: Foto: Internet

 Anak yang sakit tidak mesti mengonsumsi antibiotik. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk memberikan antibiotiok pada anak? Simak ulasan berikut!

Saat anak sakit, pemberian obat dibutuhkan untuk menyembuhkannya. Untuk tahap awal, Anda bisa memberikan obat-obat yang ada di pasaran untuk mengatasi gejala seperti batuk atau flu Si Kecil. Namun saat kondisi sakitnya tidak kunjung sembuh, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Dilansir dari Mother & Baby, kondisi sakit anak sendiri biasanya disebabkan dua kuman, antara bakteri atau virus. Bakteri adalah mahluk hidup yang terdiri dari satu sel dan sebenarnya terdapat di sekitar kita. Bakteri juga ada di dalam tubuh manusia dengan jumlahnya yang banyak, melampaui jumlah sel manusia.

Sebagian besar bakteri sebenarnya tidak menyebabkan penyakit bagi manusia, seperti Lactobacillus yang hidup dalam usus untuk membantu proses pencernaan. Namun ada juga bakteri yang dapat mengganggu keseimbangan dan kesehatan tubuh sehingga muncul penyakit.

Kondisi anak terserang bakteri inilah yang membutuhkan antibiotik sebagai obat. Fungsinya tentu untuk menghambat hingga mematikan bakteri tersebut, sehingga penyakit akibat bakteri dapat disembuhkan.

Berbeda dengan bakteri, virus adalah mahluk yang memerlukan sel hidup untuk dapat tumbuh dan berkembang di dalam tubuh. Namun faktanya, penyebaran virus tidak bisa dilawan atau dicegah dengan mengonsumsi antibiotik.

Selain itu, tidak semua bakteri juga bisa dimatikan menggunakan antibiotik. Pemberian antibiotik secara terus menerus juga bukanlah tindakan yang tepat. Hal ini akan menyebabkan tubuh menjadi resisten terhadap bakteri sehingga saat kembali jatuh sakit, akan semakin sulit disembuhkan.

Untuk itu, Anda perlu memperhatikan dosis pemberian obat, frekuensi minum obat, hingga jangka waktu yang diberikan oleh dokter. Pada umumnya, reaksi antibiotik baru terasa 2-3 hari dengan kondisi tubuh Si Kecil yang membaik. Apabila ada keraguan terhadap cara pemberian obat, tanyalah petugas apoteker bersangkutan.

Namun, apabila Si Kecil sudah tampak sehat sedangkan antibiotik yang diberikan belum habis, pemberiannya jangan langsung dihentikan. Tetaplah memberikannya sesuai dengan yang telah diresepkan dokter. Jika ada antibiotik yang tersisa, jangan berikan pada orang lain, tapi dibuang saja.

Dari bahasan di atas, Anda bisa tahu bahwa kebutuhan antibiotik tidak harus selalu diberikan saat anak sakit. Jadi, jangan memaksa dokter apabila anak tidak diberikan antibiotik saat kondisi sakitnya tergolong ringan. Jangan juga membelikan antibiotik tanpa resep dokter agar tubuhnya tidak resistan terhadap bakteri atau mengalami kondisi yang tidak baik.

Perlu Sobat Dokcil sadari, balita memiliki rasio tertinggi untuk pemakaian antibiotik. Penyebabnya, karena daya tahan tubuh mereka lebih rentan dibanding orang dewasa sehingga mereka lebih mudah sakit.

Karena itu, sebelum memutuskan mengonsumsi antibiotik, ada baiknya tanyakan pada dokter saat berobat apakah anak Anda membutuhkannya atau tidak. Pastikan Anda memberikan antibiotik pada anak hanya dengan resep dokter. Jika memang anak membutuhkan antibiotik, pastikan Anda memberikannya sesuai dosis yang diresepkan, jangan sampai terlewat. Sebab, jika pengobatan dengan antibiotik terhenti lebih awal sebagian bakteri mungkin akan bertahan dan menyerang kembali. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Kondisi Anak yang Benar-benar Butuh Antibiotik