09/12/2019 10:16:38
TIPS

Merawat Anak Disabilitas Fisik

Foto: Ilustrasi: Internet

Sobat Dokcil, disabilitas fisik atau cacat dapat dialami siapa saja, termasuk anak-anak. Penyebabnya bisa karena sakit, kecelakaan, atau memang sudah terlahir cacat sejak lahir.

Secara umum, disabilitas merupakan istilah yang digunakan kepada seseorang yang mengalami cacat atau keterbatasan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Disabilitas fisik dapat terjadi karena adanya penurunan kemampuan bagian tubuh, hilangnya fungsi bagian tubuh, atau mengalami gangguan dengan struktur tubuh.

Nah, jika dalam keluarga ada yang menderita disabilitas fisik, sebaiknya kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendampingi dan merawatnya.

Agar tidak terlalu mengalami kesulitan dalam menjalani kegiatan sehari-hari, seorang anak dengan disabilitas fisik memerlukan perhatian dan pengajaran khusus. Hal-hal seperti mengajarkan makan, pergi ke toilet, dan kegiatan sehari-hari lainnya, dapat menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Meski begitu, bukan berarti mengajar anak dengan disabilitas fisik tidak bisa menyenangkan.

Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mendampingi anak dengan disabilitas seperti dilansir dari Alo Dokter:

Bergabung dengan organisasi atau komunitas disabilitas anak

Ketika diagnosis mengenai kondisi anak sudah jelas, Anda perlu mengumpulkan beragam informasi mengenai kondisi tersebut. Anda bisa mencari informasi secara daring atau mulai bergabung dengan organisasi atau komunitas tertentu yang beranggotakan orang tua dengan masalah disabilitas yang sama pada anak mereka.

Ini akan membantu Anda dalam bertukar pikiran dan mendapatkan banyak informasi dari orang tua lain yang sudah pernah mengalaminya. Selain itu, dengan bergabung dalam organisasi atau komunitas tersebut, setidaknya Anda tidak merasa sendiri dan memiliki teman untuk saling berbagi.

Ajak Si Kecil bermain dan beradaptasi dengan lingkungan

Memberikan perhatian khusus atau mengajarkan sesuatu kepada anak dengan disabilitas fisik tidak melulu harus dengan cara yang serius. Jika disabilitas dialami sejak kecil dan keterbatasan fisik berada di bagian bawah tubuhnya, maka yang bisa dilakukan adalah mengajaknya bermain dengan menggunakan tubuh bagian atas. Seperti menggambar atau bermain bola. Tujuannya tentu agar tubuhnya tetap aktif bergerak dan anak tidak merasa terkurung karena disabilitasnya. Hal ini bisa dilakukan sejak anak berusia 1-3 tahun.

Pada usia 3-6 tahun, anak akan mulai memahami kehidupan di sekitarnya dan mulai berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Anda dapat memperkenalkan lebih banyak jenis permainan dan mulai memperkenalkan buku pada anak Anda. Misalnya, dengan membacakan cerita untuk anak. Selain itu, disarankan agar Anda mulai mempersiapkan jawaban atau penjelasan mengenai kondisi anak Anda, kepada teman-temannya.

Bantuan medis

Semakin beranjak besar, jika anak mengalami disabilitas fisik yang membuatnya terbatas dalam bergerak, Anda perlu melakukan konsultasi kepada dokter. Biasanya, dokter dapat merujuk anak Anda ke fisioterapis yang dapat memberikan terapi fisik, antara lain mengenalkan apa saja yang bisa dilakukan sendiri dan alat bantu seperti apa yang dapat memudahkannya untuk bergerak dan melakukan kegiatan sehari-hari.

Jika anak Anda mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, pastikan ia mendapatkan bantuan yang dapat mengajarkannya cara berkomunikasi. Misalnya, melakukan terapi bahasa dan bicara, atau menggunakan alat bantu tertentu.

Selain bergerak dan berkomunikasi, pergi ke toilet juga bisa menjadi salah satu tantangan tersendiri. Keadaan setiap anak bisa berbeda-beda. Sebagian anak mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat belajar ke toilet. Ada yang dapat dimulai sejak usia 3 tahun, ada pula yang baru bisa diajarkan setelah usianya lebih dewasa.

Jika anak Anda mengalami kelainan pada usus atau pencernaan, hal ini dapat memengaruhi kemampuannya mengontrol pergerakan ususnya. Pada kondisi ini, biasanya terapis akan memberikan Anda arahan dalam menggunakan toilet atau pispot khusus. Selain itu, dokter akan mengarahkan Anda bagaimana posisi yang tepat untuk anak dalam menggunakan toilet.

Beberapa anak yang memiliki disabilitas juga mengalami gangguan tidur, karena kram otot atau kesulitan bernapas. Kelelahan anak akibat tidur yang tidak nyenyak dapat memengaruhi seluruh anggota keluarga yang merawatnya. Anda dapat menghubungi dokter untuk mendapatkan cara tidur yang berkualitas. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
TIPS: Merawat Anak Disabilitas Fisik