12/12/2019 12:05:45
Info

Waspadai Teror Ular Kobra di Musim Hujan

Foto: Foto: Internet

Sobat Dokcil, belakangan banyak diberitakan adanya puluhan anak ular kobra masuk ke permukiman warga di sejumlah daerah.  Ahli Hepertologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy, mengatakan, hal tersebut adalah wajar karena telur kobra waktunya menetas di awal musim hujan. Seperti apa?

 


Peristiwa ’’teror’’ ular kobra ini misalnya terjadi di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Puluhan ular kobra masuk ke lingkungan warga sehingga memaksa salah satu keluarga mengungsi. Puluhan anakan kobra juga meneror warga Sukorambi, Jawa Timur.

Selain itu, warga Ciracas, Jakarta Timur, juga dihebohkan oleh keberadaan ular kobra, tapi keberadaanya tidak ditemukan walau sudah 5 jam dicari. Tak hanya di Ciracas, 26 ekor anak ular kobra juga ditemukan berkeliaran di Perumahan Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Dikutip dari Kompas dan CNN Indonesia, Ahli Hepertologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy menjelaskan, telur kobra memang waktunya menetas di awal musim hujan.

’’Untuk kasus di Bogor, kebetulan dekat perumahan tersebut ada ular kobra yang berkembang biak," kata Amir.

Menurut Amir, sekali bertelur, rata-rata kobra bisa menetaskan 20 ekor ular. Biasanya ular kobra meletakkan telur-telurnya di lubang atau tempat lembab yang tersembunyi dari jangkauan manusia.

’’Sukanya ular kobra di sarang yang basah atau lembap. Jadi dia lebih hangat. Biasanya di bawah sampah. Tiga bulan biasanya sudah menetas,’’ ucapnya lagi.

Setelah menetas, anak ular kobra biasanya berpencar atau berpisah dengan induknya. Karena itu,  fenomena jumlah populasi yang meningkat dan penemuan ular kobra sampai masuk ke rumah warga di musim hujan adalah hal yang wajar.

Kendati demikian, Amir mengatakan dari puluhan ular yang lahir secara bersamaan itu belum tentu bisa bertahan hidup seluruhnya. Pasalnya, di awal musim hujan musuh atau mangsa ular kobra juga banyak, salah satunya burung.

Atas dasar itu, Amir mengimbau agar kondisi rumah selalu bersih dan jangan dibiarkan gelap saat musim hujan. Warga diminta untuk tidak membiarkan tumpukan barang atau sampah yang akan memberikan tempat lembap bagi ular kobra.

Lebih lanjut Amir menjelaskan, Pulau Jawa dengan tanahnya yang subur adalah habitat asli ular kobra.  ’’Habitatnya persawahan, sekitar perumahan termasuk perbatasan-perbatasan hutan yang sudah terbuka. Bukan hutan primer,’’ ujarnya.

Amir mengingatkan, anakan kobra sudah berbisa dan mematikan seperti halnya ular kobra dewasa. Karena itu masyarakat diminta untuk berhati-hati dan tidak sembarangan dengan ular kobra.

Ketika menemukan telur ular kobra, sebaiknya telur-telur tersebut dipindahkan dengan memanggil ahli seperti petugas pemadam kebakaran maupun komunitas ahli ular. Adapun ciri-ciri telur kobra yakni berwarna putih, berbentuk lonjong, memiliki cangkang keras dan ukurannya bervariasi tergantung dari induknya.

Cara mencegah masuk rumah

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ular kobra suka berada di tempat yang lembap. Nah, agar rumah Sobat Dokcil bisa terbebas dari teror ular kobra, pastikan untuk membersihkan seluruh rumah secara berkala. Sobat Dokcil juga bisa menambahkan wewangian di setiap sudut rumah, dan menutup rapat semua sela pintu.

Bukan membersihkan dalam rumah, pekarangan juga harus diperhatikan. Siangi rumput di pekarangan jika sudah meninggi karena ular sangat suka bersembunyi di balik ilalang yang basah. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info: Waspadai Teror Ular Kobra di Musim Hujan