Jadi Sarang Bakteri dan Virus, Waspadai Penyakit Paska Banjir
Awal Januari 2020, DKI Jakarta dan sekitarnya harus kembali merasakan banjir. Tak hanya menimbulkan kerusakan material, banjir juga meningkatkan risiko penularan sejumlah penyakit.
Menurut Moh. Adib Khumaidi, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), masyarkat perlu mewaspadai penyakit-penyakit yang biasanya timbul paska banjir. Sebab, banjir menjadi situasi terbaik bagi bakteri dan virus untuk berkembang biak dan menularkan penyakit.
Berikut beberapa jenis penyakit yang muncul paska banjir seperti dilansir dari CNN Indonesia:
1. Leptospirosis
Penyakit ini umum juga disebut dengan istilah kencing tikus. Leptospirosis disebabkan air banjir yang bercampur dengan kotoran tikus atau hewan-hewan lainnya yang ikut terbawa arus. Gejalanya adalah tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, mual-muntah, dan timbul ruam pada kulit menjadi beberapa gejala dari penyakit kencing tikus.
2. Diare dan demam tifoid
Kedua penyakit ini disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri. Kondisi kebersihan yang minim juga berkontribusi terhadap berkembangnya diare dan demam tifoid.
3. Demam berdarah dengue (DBD)
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini paling umum terjadi saat musim penghujan. Genangan air menjadi sarang empuk bagi nyamuk untuk berkembang.
4. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
ISPA disebabkan oleh udara dingin yang bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung. Penderita umumnya akan mengalami batuk, bersin, dan demam. ISPA juga mudah menular pada orang dengan daya tahan tubuh lemah.
5. Asam lambung
Umumnya, korban banjir jarang mengonsumsi makanan sesuai gizi yang dibutuhkan tubuh. Banyak juga dari mereka yang makan tak tepat waktu. Hal ini umumnya banyak dialami oleh korban banjir usia produktif dan lansia.
6. Flu dan demam
Kedua penyakit ini sangat umum menyerang banyak orang di musim penghujan. Paparan air dan udara dingin dalam waktu lama membuat kedua penyakit tersebut berkembang.
7. Infeksi kulit
Infeksi terjadi akibat paparan secara langsung antara permukaan kulit dengan air banjir yang terkontaminasi bakteri. Umumnya, infeksi menular melalui luka terbuka pada permukaan kulit.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri memprediksi bahwa musim penghujan dan cuaca ekstrem masih akan berlangsung hingga Maret mendatang. Warga diminta waspada terhadap kemungkinan adanya banjir susulan.
’’PDEI mengimbau masyarakat agar melakukan pencegahan semaksimal mungkin," ujar Adib. (*)
Terbaru
- 30/08/2023 15:11:33
Jika Mengalami Impaksi, Sebaiknya Segera Lakukan Pencabutan - 30/08/2023 14:48:28
Tumbuh Tidak Sempurna Sebabkan Rasa Nyeri Luar Biasa - 29/08/2023 12:47:53
Ini Dia 3 Penyakit Utama Pernapasan yang Disebabkan Polusi Udara - 28/08/2023 11:11:38
Polusi Udara Berisiko Sebabkan Kematian, Masih Amankah Berolahraga di Luar Ruangan? - 25/08/2023 13:11:11
Batuk Flu atau Akibat Polusi Udara, Apa Bedanya?
Login Anggota
Tweets by @DokterkecilCom