16/01/2020 10:12:52
Info Kesehatan

Air Jernih Belum Tentu Sehat Lho, Begini Cara Mengetahuinya

Air yang jernih secara kasat mata belum tentu aman dan sehat untuk diminum. Bila kebersihan dan kesehatannya tidak dijaga, air minum dapat menimbulkan penyakit.

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hampir semua sistem dalam tubuh manusia memerlukan air. Air mengatur suhu badan melalui keringat, membuang racun melalui urine, dan membawa zat-zat penting ke seluruh tubuh.

"Orang bisa bertahan lebih dari sepekan tanpa makanan, namun cuma beberapa hari tanpa air," jelas Dr. Bing Handojo seperti dikutip dari situs tempointeraktif.com. Itu sebabnya seseorang harus mengkonsumsi air paling tidak tiga liter air per hari.

Bila kebutuhan terhadap air belum tercukupi, hal itu bisa berdampak besar pada kesehatan. Selain itu, Anda tidak bisa sembarang minum air. Air yang layak diminum mempunyai standar tertentu, yaitu memenuhi persyaratan fisik, kimiawi, dan mikrobiologi.

Berbagai syarat itu merupakan satu kesatuan yang harus dipenuhi semua. Bila ada satu syarat yang tidak terpenuhi, kita bisa mengatakan air tersebut tidak layak untuk diminum. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan seseorang.

Menurut organisasi kesehatan WHO (World Health Organization), dalam satu dekade terakhir, rata-rata 50.000 orang meninggal per hari karena penyakit yang berkaitan dengan air tak bersih. Air yang terkontaminasi dapat membawa penyakit dan bahkan kematian. Salah satunya adalah penyakit diare yang sering dianggap sepele, namun sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.

Ahli gizi Institut Pertanian Bogor, Dr. Rimbawan, mengatakan bahwa air bersih dan air layak minum adalah dua hal yang berkaitan. "Tidak semua air bersih layak minum, tetapi air layak minum biasanya berasal dari air bersih. Air bersih perlu diolah dahulu agar layak minum dan menjadi air minum sehat," jelasnya.

Sementara itu, menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, air sungai-sungai di Indonesia sudah tak layak lagi untuk dikonsumsi.

"Sungai-sungai kita telah mengalami pencemaran. 98 persen mengalami pencemaran mulai dari tercemar berat, sedang dan ringan. Hanya 2 persen saja di Indonesia yang airnya layak dikonsumsi, artinya setiap hari kita harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan air bersih," kata Doni di kantor BNPB, Jakarta Timur, pada Senin (30/12/2019).

Tercemarnya air sungai tentu akan menjadi sumber penyakit karena air bersih sangat diperlukan untuk menunjang kesehatan.

"Contohnya buang air besar sembarangan di sungai juga itu pencemaran. Belum lagi industri yang membuang limbah-limbahnya yang belum dinormalisasi main mengalir saja ke sungai, itu dampak kesehatannya jelas," ucap Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Imran Agus Nurali.

Risiko terkena penyakit diare, cacingan, hingga mengalami kekurangan gizi bisa menjadi dampak dari tercemarnya air sungai ini.

"Kemudian belum hepatitis, hepatitis juga sudah ada kejadian karena faktor pencemaran sumber air dan yang jangka panjang tadi salah satunya karsinogenik (zat-zat penyebab kanker) kalau sungainya terkena limbah logam berat, itu dampaknya bisa karsinogenik," kata Imran.

"Karsinogenik bisa macam macam ada juga gangguan pendarahan, gangguan hormonal," pungkasnya.

Oleh karena itu, pastikan air yang Anda minum benar-benar berkualitas. Berikut adalah

ciri-ciri air berkualitas:  

1. Air tidak berasa

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena adanya zat organik atau bakteri. Unsur lain yang masuk ke dalam air.

2. Air tidak Berbau

Kriteria air yang baik lainnya adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.

3. Suhu air

Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktivitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi di sekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk tersebut memengaruhi akuifer (lapisan bawah tanah ) yang ada secara langsung atau tidak langsung.

4. Air tidak keruh

Air keruh dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik, air keruh juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika air keruh dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan sedang warna air tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air.

5. TDS atau jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)

Adalah bahan padat yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103°C-105°C dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas yang terlarut.

Kandungan total dissolved solids pada portable water biasanya berkisaran antara 20 sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya total solids, di samping itu pada semua bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari pencemaran (sutrisno, 1991).

Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau jumlahnya terlalu banyak tidak baik sebagai air minum, banyaknya zat padat yang diisyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500 mg/l. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan kualias air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Air Jernih Belum Tentu Sehat Lho, Begini Cara Mengetahuinya