20/01/2020 11:25:12
Tren Isu

Pneumonia Wuhan Mewabah, Masyarakat Indonesia Diminta Waspada

Foto: Internet

Virus pneumonia asal Wuhan, China, sudah menyebar ke beberapa negara di Asia seperti Thailand, Vietnam, dan Hong Kong. Bahkan, penyebarannya sudah merambah ke Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Sudah sepatutnya masyarakat Indonesia pun waspada.


Hingga Senin (20/1) BBC melaporkan kematian ketiga dan 139 kasus pneumonia baru selama akhir pekan. Pejabat pemerintah China juga mengonfirmasi bahwa virus tersebut telah terdeteksi di Beijing dan Provinsi Guangdong. Seperti diberitakan, menyebarnya virus Wuhan yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini memperingatkan bahwa virus Wuhan bisa menyebar di seluruh dunia. 

Melansir AP, baru-baru ini sebuah investigasi menemukan bahwa penyebab wabah pneumonia China adalah virus corona tipe baru. Meski sama-sama keluarga virus corona, media China menyebut virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau infeksi saluran perpasan berat yang terjadi pada 2002-2003, berbeda dengan corona virus penyebab wabah misterius sekarang ini.

Nama corona dalam bahasa Latin berarti bulatan atau mahkota. Ini menggambarkan bentuk virus saat dilihat dengan mikroskop.

Corona virus merupakan keluarga besar virus yang diidentifikasi terdapat di tubuh manusia pada 1960-an. Sebagian mengakibatkan selesma, sementara sebagian lain ditemukan pada kelelawar, unta, dan binatang lain.

Lantas, mungkinkan pneumonia Wuhan ini bisa menular antar manusia?

WHO menyebut bahwa penularan dari manusia ke manusia masih terbatas. Meski demikian WHO sedang mempersiapkan penanganan jika mungkin wabah menyebar lebih luas.

Terkait hal tersebut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengelar diskusi khusus mengenai pneumonia Wuhan. Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, Msc, SpP(K).

’’Karena masih baru, jadi kita belum pasti apakah ini akan terjadi penularan antar-manusia. karena belum ada kepastian itu, diisolasi dulu pasien yang suspect. Khawatirnya kalau tidak diisolasi akan menular,’’ kata Erlina seperti dikutip dari Viva.

Erlina menambahkan, akan lebih baik jika dilakukan pencegahan meski penyakit tersebut belum ditemukan di Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa beberapa waktu lalu Kementerian Kesehatan telah membuat surat edaran untuk melakukan skrining baik di bandara maupun di pelabuhan.

’’Biasanya sih screening demam. karena kalau batuk kan sering dianggap biasa. jadi kalau sudah demam, dilihat lagi gejala yang menyertai apa saja,’’ ucapnya.

Gejala

Infeksi virus corona menyebabkan berbagai gejala termasuk hidung meler, sakit kepala dan demam. Berdasar Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, jika gejala menunjukkan napas pendek, tubuh menggigil dan tubuh terasa sakit berhubungan dengan jenis coronavirus yang lebih berbahaya.

Virus corona memang pernah bikin heboh di China dan Hongkong lewat SARS juga di wilayah Timur Tengah lewat MERS (Middle East Respiratory Syndrome). SARS saat itu mengakibatkan delapan ribu orang terbaring sakit dan lebih dari 700 orang meninggal.

Sedangkan MERS mulai menyebar di Yordania dan Arab Saudi pada 2012. Wabah mengakibatkan 800 orang meninggal dan sebagian besar korban dilaporkan dari Arab Saudi.

Imbauan dan larangan ke pasar ikan

Virus corona bisa menyebar lewat batuk atau bersin atau dengan bersentuhan dengan orang yang terinfeksi. Namun pihak berwenang China mengatakan penyakit ini tidak menular antarmanusia.

Komisi Kesehatan Kota Wuhan berkata beberapa pasien yang terinfeksi bekerja di pasar ikan. Dari sini diindikasi pasien tertular dari hewan hasil laut sehingga pasar diisolasi dan diinvestigasi.

Ini pun membuat Menkes Terawan Agus Putranto menyarankan warga Indonesia yang di China menjauhi pasar ikan dan tempat penjualan hewan.

Hingga Minggu (12/1), sebanyak 59 orang dilaporkan terinfeksi. Tujuh orang dilaporkan berada dalam kondisi kritis sementara yang lain terbaring dalam kondisi stabil. Sebanyak delapan orang dilaporkan sudah bisa meninggalkan rumah sakit pada Rabu malam setelah tidak ditemukan gejala apapun.

Saat ini, peneliti China membuat penentuan awal melalui pengurutan gen virus dari satu pasien. ’’Identifikasi awal virus baru dalam waktu singkat adalah pencapaian penting,’’ kata Gauden Galea, perwakilan WHO di China mengutip dari AP.

Meski demikian, masih banyak yang harus dilakukan peneliti untuk mencapai kesimpulan pasti. Xu Jianguo, pemimpin kelompok yang membuat penilaian awal menyampaikan pihaknya akan melakukan lebih banyak penelitian selama beberapa minggu ke depan untuk mengkonfirmasi bahwa itu memang coronavirus baru. (*)

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Tren Isu: Pneumonia Wuhan Mewabah, Masyarakat Indonesia Diminta Waspada