18/02/2020 11:07:15
Info Kesehatan

Dampak Buruk Radiasi Nuklir untuk Kesehatan

Foto: Internet

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengungkapkan temuan paparan radioaktif di perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan. Meski bukan disebabkan kebocoran, namun paparan radioaktif juga bakal berpengaruh pada tubuh manusia.


Seperti dilansir dari CNN Indonesia, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengungkapkan tubuh manusia sesungguhnya bisa menolerir radiasi. Akan tetapi, tubuh manusia memiliki batas toleran zat radioaktif.

’’Tubuh manusia memiliki toleransi terhadap radiasi pada dosis atau tingkat tertentu. Tetapi eksposur terhadap radiasi dengan dosis atau tingkat yang lebih tinggi dan waktu terpapar yang lebih lama akan meningkatkan risiko pada kondisi organ-organ tubuh manusia,’’ katanya.

Fabby mengatakan paparan radiasi di atas 0.1 atau 0.3 sievert (Sv) dianggap berbahaya. Apabila terlewat dari batas toleransi tersebut, maka seseorang bisa mengalami pusing hingga kematian.

’’Tanpa adanya penanganan medis, risiko kematian orang yang terpapar radiasi 1 sampai 2 Sv mencapai 5 persen, kalau 2 sampai 6 Sv mencapai 5-100 persen, dengan penanganan medis kurang lebih 50 persen. Di atas 8 Sv, 100 persen risiko kematian,’’ ujarnya.

Fabby mengatakan dalam hidup sehari-hari, tubuh manusia terpapar dengan radiasi di lingkungan sekitar, misalnya radiasi dari alam atau lewat berbagai peralatan kedokteran di rumah sakit dengan rentang 0.0015-0.0035 Sv. CT-Scan misalnya, alat tersebut memancarkan radiasi 0,01 Sv, X-ray di bagian dada memberikan radiasi 0,0001 Sv.

"Jika terpapar radiasi 1 Sv bisa mengakibatkan pusing-pusing dan mual-mual. Kalau terpapar 1 sampai 2 Sv dalam 6 jam akan mengalami mual dan sakit kepala. 2 sampai 6 Sv akan mengalami mual, muntah-muntah, diare, dan demam. Semakin tinggi dosis radiasi, maka dampaknya semakin fatal,’’ ujar Fabby.

Contoh nyata kematian manusia sudah terjadi saat kebocoran nuklir di Chernobyl, Rusia. Bahkan kebocoran di fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima membuat rata-rata penduduk terkena paparan radiasi 0,4 Sv.

’’Jika 6 Sv seperti yang terjadi pada pekerja di Chernobyl bisa menyebabkan kematian dalam tiga bulan. Rata-rata penduduk di Fukushima Jepang pada pagi hari (setelah kejadian PLTN Fukushima) mengalami paparan radiasi 0,4 Sv,’’ kata Fabby.

Dampak buruk bagi Kesehatan

Dikutip dari Alo Dokter, berikut adalah dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh:

1. Hancurnya sel-sel tubuh

Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi. Daerah tubuh yang paling rentan mengalami kerusakan akibat paparan radiasi nuklir dosis tinggi adalah lambung, usus, mulut, pembuluh darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang.

Kerusakan yang terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau penyakit. Ketika hal ini terjadi, maka radiasi nuklir berisiko tinggi untuk merenggut nyawa.

2. Kanker

Banyak studi yang menunjukkan bahwa orang yang sering terpapar radiasi nuklir, terutama anak-anak dan orang dewasa muda, berisiko besar terkena kanker. Beberapa penyakit kanker tersebut adalah kanker darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker payudara, kanker tiroid, dan kanker otak.

3. Gangguan tumbuh kembang anak

Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama perkembangan otak dan sarafnya. Paparan radiasi nuklir pada janin dapat menyebabkan bayi terlahir cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental.

4. Kerusakan jaringan kulit

Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Orang yang terpapar radiasi nuklir dosis tinggi akan mengalami kulit terbakar, lecet dan luka, bahkan kanker kulit. Radiasi nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala hingga menyebabkan kerontokan rambut dan kebotakan permanen.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Dampak Buruk Radiasi Nuklir untuk Kesehatan