02/03/2020 11:19:39
Info Kesehatan

Tuli Kongenital Rawan Terjadi pada Bayi dan Anak-Anak

Foto: Ilustrasi/Internet

Gangguan pendengaran sangat rawan terjadi pada bayi dan anak-anak. Salah satu gangguan yang paling sering dialami anak-anak adalah tuli kongenital. Seperti apa?

 

Dilansir dari Hello Sehat, tuli kongenital merupakan gangguan pendengaran yang terjadi saat lahir, baik tuli sebagian ataupun total, dan bisa diakibatkan faktor-faktor saat kehamilan ataupun kelahiran. Menurut WHO, terdapat 38.000 anak yang lahir tuli setiap tahunnya di Asia Tenggara.

Di Indonesia sendiri, terdapat 0,1% tuli kongenital untuk setiap angka kelahiran hidup. Gangguan pendengaran merupakan gangguan sensorik yang paling sering ditemukan, penyebabnya bisa karena adanya gangguan di persarafan, adanya gangguan konduktif (penghantaran suara), atau campuran keduanya. Tuli kongenital ini berbahaya bagi anak karena dapat mengganggu perkembangan bicara, kognitif, maupun sosial anak.

Apa saja yang menyebabkan tuli kongenital? Secara garis besar, penyebab tuli kongenital bisa dibagi atas dua hal, yaitu penyebab genetik dan non genetik.

Penyebab Genetik

Faktor genetik menyebabkan 50% gangguan pendengaran kongenital, umumnya gangguan yang disebabkan oleh faktor genetik dapat berupa sindrom (15%) atau non-sindrom (35%). Pada non-syndromic hearing loss (NSHL) kelainan yang ditemukan murni pendengaran saja, tidak ada kelainan lain. Sedangkan pada syndromic hearing loss (SHL), kelainan pendengaran biasanya disertai gangguan lain, seperti Sindrom Wardenburg (tuli disertai dengan gangguan pigmen warna kulit); Sindrom Branchio-oto-renal (disertai dengan kerusakan bentuk telinga, dan gangguan ginjal); dan Sindrom Pendred (disertai dengan kerusakan struktur tulang, dan gangguan kelenjar tiroid)

Penyebab Non-genetik

·         Infeksi TORCH (Toksoplasma, Rubella, CMV, Herpes) saat kehamilan

·         Infeksi yang didapat setelah bayi lahir

·         Efek obat-obatan ototoksik seperti thalidomide atau gentamisin

·         Bayi yang lahir prematur

Gejala utama bayi dengan tuli kongenital adalah keterlambatan bicara dan berbahasa. Oeh karena itu, kelainan ini kadang terlambat didiagnosis. Gejala lainnya yang bisa ditemukan adalah:

·         Bayi tidak merespons terhadap suara pada usia 3-4 bulan

·         Bayi tidak menengok ke arah sumber suara

·         Bayi tidak terbangun dari tidur oleh suara keras

·         Bayi tidak tersenyum saat diajak bicara

·         Bayi tidak menoleh apabila dipanggil namanya

·         Bayi tidak bisa bicara ’’ma-ma’’  ’’pa-pa’’ saat usia 9-15 bulan

·         Bayi tidak bisa mengulang kata-kata saat usia 15 bulan

·         Bayi tidak mengerti perintah yang simpel saat usia 15-24 bulan

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Tuli Kongenital Rawan Terjadi pada Bayi dan Anak-Anak