13/03/2020 10:43:21
TIPS

10 Cara Cegah DBD di Rumah

Foto: Internet/Menyimpan bunga lavender di dalam rumah bisa menjadi salah satu upaya mencegah DBD.

Langkah pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak sebatas pada 3M (menguras, menutup, dan mengubur) saja, lho. Ada beberapa langkah lain yang bisa dilakukan. Apa saja?

Sebelum membahas tentang tips pencegahan, ada satu hal penting yang tak boleh diabaikan: menjaga lingkungan agar tetap bersih. Ya, itu menjadi kunci utama agar Sobat Dokcil senantiasa hidup sehat. 

Berikut adalah 10 langkah pencegahan DBD yang bisa dilakukan di rumah seperti dilansir dari Hello Sehat:

1. Menguras bak mandi seminggu sekali

Genangan air merupakan tempat bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Nyamuk betina pertama-tama akan bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya. Seiring waktu, larva nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Keseluruhan siklus ini berlangsung selama 8–10 hari dalam suhu ruang. Maka, menguras dan membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali adalah cara pencegahan DBD yang paling utama. Kebiasaan ini dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.

2. Bersihkan wadah penampung air lainnya

Jangan hanya berhenti sampai di kamar mandi. Anda juga perlu menguras dan membersihkan berbagai wadah lain di rumah yang menampung air. Perabotan seperti baskom, kaleng, vas atau pot bunga, ember, dan lain sebagainya dapat menjadi sarang bagi nyamuk jika tidak rajin dikuras. Biasakanlah menguras wadah-wadah air tersebut setidaknya dua kali seminggu sebagai langkah pencegahan demam berdarah di rumah. Setelah itu, tutup rapat wadah yang kemungkinan bisa menjadi sarang nyamuk. Buang wadah-wadah yang sudah usang dan tidak terpakai agar tidak jadi tempat genangan air.

3. Pasang kasa dan kelambu nyamuk

Untuk mencegah nyamuk DBD masuk ke dalam rumah, Anda bisa memasang kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela. Kasa nyamuk ada berbagai macam, ada yang terbuat dari kawat, magnet, bahkan sampai jaring-jaring rapat yang tipis namun kuat menghalau masuknya nyamuk dari luar. Pencegahan demam berdarah juga perlu dilakukan dengan memasang kelambu di kamar tidur. Anda dapat memasang kelambu mengelilingi ranjang Anda atau menutupi ranjang bayi.

4. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama

Kebiasaan menunda-nunda melipat cucian dan membiarkannya menumpuk begitu saja? Jika tidak, apa Anda justru terbiasa menggantung baju di balik pintu, atau menumpuk cucian kotor di pojokan kamar? Sebaiknya setop kebiasaan ini sebagai langkah pencegahan DBD. Membiarkan baju menumpuk atau tergantung begitu lama dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. Hal ini dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia.

Jika Anda memang harus menyimpan kembali baju yang baru dipakai, lipat kemudian simpan pada tempat yang bersih dan tertutup.

5. Gunakan losion atau krim antinyamuk

Lindungi diri dengan mengoleskan losion antinyamuk setiap kali akan bepergian keluar rumah atau ke tempat terbuka. Pilih losion yang mengandung ekstrak serai, lavender, geranium, lemon balm, atau peppermint yang sudah terbukti tidak disukai nyamuk. Sebuah penelitian di India menyebutkan mengoleskan minyak daun peppermint terbukti dapat membuat nyamuk menghindar.

Ikuti petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan. Oleskan krim terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutupi pakaian. Jangan mengoleskan krim antinyamuk pada kulit yang tertutup pakaian. Jika Anda juga menggunakan tabir surya atau sunscreen, oleskan tabir surya terlebih dahulu baru losion anti nyamuk. Namun, sebaiknya tetap lindungi tubuh dengan krim antinyamuk meski Anda sedang di rumah. Kemudian oleskan lagi menjelang waktu tidur karena nyamuk demam berdarah aktif sepanjang malam.

Prinsipnya, sering-sering mengoleskan krim berulang kali sepanjang hari di mana pun Anda berada. Oleskan ulang sesuai petunjuk di kemasan, misalnya ada yang harus diulang setiap 3 jam sekali.

6. Gunakan pakaian tertutup saat keluar rumah

Anda akan lebih rentan digigit nyamuk pada malam hari. Maka sebagai cara pencegahan DBD dari diri sendiri, kenakanlah pakaian panjang yang menutupi kulit. Baik itu ketika Anda di rumah maupun saat keluar rumah di malam hari. Agar pencegahan demam berdarah lebih efektif, semprotkan dulu obat permethrin pada sepatu, celana/rok, kaos kaki, dan pakaian. Permethrin adalah obat yang mampu melumpuhkan dan membunuh tungau, termasuk nyamuk.

7. Fogging

Selain rutin melindungi rumah pakai obat nyamuk semprot atau obat nyamuk bakar, penting juga untuk membiasakan kegiatan fogging. Fogging adalah cara pencegahan demam berdarah (DBD) secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas. Pencegahan demam berdarah (DBD) dengan fogging biasanya dilakukan ketika masuk musim pancaroba atau ketika angka kasus demam berdarah di daerah Anda mulai meningkat.

Obat fogging mengandung zat kimia piretroid sintetis (insektisida) yang dilarutkan dengan air, kemudian diuapkan menjadi kabut asap. Asap fogging dapat menyebar cepat ke pelosok bangunan dan dapat cepat membunuh nyamuk serta jentik-jentiknya. Maka itu, setiap penghuni rumah wajib membiarkan semua pintu dan jendela rumah mereka terbuka selama fogging berlangsung.

Dilakukan dengan tepat, fogging tidak akan berisiko pada kesehatan Anda. Namun agar tidak terlalu banyak menghirup asap, sebaiknya gunakan masker atau “evakuasi” dulu ke tempat terbuka dengan aliran udara lancar. Fogging paling baik dijadwalkan pada sekitar pukul 5.30-7.30 pagi atau 4.30-6.30 malam. Waktu tersebut adalah saat nyamuk demam berdarah sedang aktif keluar dari sarangnya.

8. Pangkas dan bersihkan tanaman liar di pekarangan rumah

Pekarangan hijau dan penuh bunga memang membuat penampilan rumah makin cantik dan apik. Namun, Anda harus rajin-rajin merawatnya agar tidak malah jadi sarang nyamuk. Rerumputan lebat dan kumpulan ilalang liar yang tidak terawat dapat menjadi sarang nyamuk tersembunyi.

Terlebih ketika di musim hujan, tidak semua airnya terserap ke dalam tanah. Kadang masih ada sisa-sisa genangan air yang bersembunyi di antara tanaman yang tumbuh liar. Nah, di sinilah nyamuk akan bebas berkembang biak menelurkan ribuan jentiknya. Babat rata dan rapikan perkarangan atau tanaman liar di sekitar rumah. Jangan lupa juga untuk menguras setiap pot dan tutup lubang-lubang genangan, ratakan dengan tanah.

9. Hias rumah dengan tanaman antinyamuk alami

Selain yang sudah disebut di atas, Anda dapat memanfaatkan alternatif alami lainnya sebagai cara pencegahan demam berdarah (DBD) di rumah. Misalnya, menghias interior rumah dengan tanaman pengusir nyamuk seperti serai wangi, bunga lavender, daun peppermint, dan bunga geranium (tapak dara).

Bahkan beberapa tanaman tersebut juga kerap diolah sebagai bahan utama dalam pembuatan obat nyamuk komersil. Lavender, misalnya, mengandung zat aktif linalool dan lynalyl asetat yang terbukti tidak disukai nyamuk.

Letakkan pot-pot kecil berisi tanaman tersebut di lokasi yang strategis, misalnya pojokan rumah, di dekat jendela, atau pintu-pintu masuk. Anda bisa juga menanam sebagiannya lagi di pekarangan rumah untuk menghalau nyamuk berkeliaran di luar. Terutama untuk jenis tanaman yang tidak bisa dipelihara dalam pot, seperti serai dan lemon balm.

Cara lainnya adalah dengan memasang lilin aromaterapi dengan wewangian dari tanaman pengusir nyamuk tersebut. Satu varian aromaterapi yang populer dipakai untuk mengusir nyamuk adalah lilin atau dupa geranium (geraniol). Lilin atau dupa aromaterapi yang mengandung geraniol dilaporkan lebih efektif daripada obat nyamuk berbahan citronella. Nyalakan lilin aromaterapi pada malam hari.

Namun perlu diingat, berbagai bahan alami ini belum terbukti 100% aman dan efektif sebagai pencegahan demam berdarah (DBD) untuk semua orang. Maka sebaiknya Anda tetap prioritaskan menggunakan produk obat antinyamuk komersil yang memang telah teruji pasti.

10. Vaksin DBD

Jika semua cara pencegahan di atas sudah semua Anda lakukan tapi masih takut akan risiko DBD, dapatkan vaksin dengue di klinik atau rumah sakit terdekat. Ya!

Tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya vaksin dengue sudah lama ada di Indonesia. Vaksin dengue pun juga sudah disetujui oleh BPOM RI. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak antar pemberian dosis per 6 bulan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan vaksin dengue sebagai cara pencegahan demam berdarah sudah dapat diberikan pada orang-orang yang berusia 9-45 tahun. Namun berdasarkan penelitian, vaksin dengue akan paling manjur jika mulai diberikan pada anak berusia 9-16 tahun.

Saat ini terdapat 10 negara di dunia yang telah menyetujui penggunaan vaksin dengue selain Indonesia, yaitu Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, Brazil, Puerto Rico, Meksiko, Honduras, dan Kolombia.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
TIPS: 10 Cara Cegah DBD di Rumah