27/03/2020 13:00:10
Info Kesehatan

Tips Aman Meracik Disinfektan Mandiri

Foto: Internet/Ilustrasi

Saat ini, masyarakat berlomba-lomba membuat cairan disinfektan sendiri di rumah. Tentu saja hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengantisipasi penyebaran virus corona. Nah, sebelum meracik cairan disinfektan sendiri, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Apa saja?


Penyebaran virus corona (Covid-19) semakin mengkhawatirkan publik di seluruh dunia. Berbagai cara dilakukan untuk mengantisipasinya, termasuk penyemprotan cairan disinfektan. Upaya ini banyak dilakukan, baik di lingkungan tempat tinggal sendiri atau di fasilitas-fasilitas publik.

Bahan yang banyak digunakan untuk membuat cairan disinfektan adalah natrium hipoklorit yang merupakan zat aktif dari pemutih pakaian. Cara-cara pembuatan disinfektan dengan pemutih sendiri banyak dibagikan melalui grup Whatsapp.

’’Sesuai anjuran WHO disinfektan bisa dibuat dari bahan aktif sodium hipoklorit (kaporit) serta alkohol. Namun. penggunaan hanya sodium hipoklorit saja sudah bisa digunakan," ujar Peneliti Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Joddy Arya Laksmono seperti dilansir dari Kompas.com.

Jika ingin membuat cairan disinfektan sendiri dan menggunakannya, apa saja yang harus diperhatikan agar tetap aman? Joddy memberikan sejumlah catatannya:

1.       Cek kandungan sodium hipoklorit

Cek kandungan sodium hipoklorit produk yang digunakan sebagai cairan disinfektan. Joddy menyebutkan, produk pemutih pakaian umumnya mengandung sodium hipoklorit dengan konsentrasi antara 2,5-5 persen.

2.       Gunakan air dingin

Pencampuran cairan pemutih pakaian dilakukan dengan menggunakan air dingin, jangan air panas. ’’Sodium hipoklorit akan berubah apabila ditambah air panas dan ini akan mengurangi khasiatnya,’’ kata Joddy.

3.       Buat cairan disinfektan sesuai takaran

Buat larutan disinfektan sesuai takarannya yakni 0.05 persen. Pengenceran terhadap sodium hipoklorit 5 persen dilakukan dengan perbandingan 1:100. Penjelasannya, 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air. ’’Sesuaikan perbandingan bahan pemutih dan air menurut kebutuhan untuk mencapai konsentrasi sodium hipoklorit yang sesuai,” ujarnya.

4.       Perhatikan waktu kontak  Ketika menggunakan cairan disinfektan untuk menggosok permukaan tak berpori, dianjurkan waktu kontak tidak lebih dari 10 menit. Proses disinfeksi dengan merendam peralatan dianjurkan waktu kontak tak lebih dari 30 menit.

5.       Bersihkan dari bahan-bahan organik Sebelum menggunakan disinfektan, permukaan yang akan dibersihkan juga harus dibersihkan dari pengotor bahan-bahan organik seperti lendir, muntah, feses, darah atau cairan tubuh lain.

Selain itu, Joddy juga mengingatkan bahwa bahan pemutih dapat merusak logam dan permukaan yang dicat. Dilarang menyentuh mata saat menggunakannya.  ’’Bila bahan pemutih mengenai mata, segera bilas dengan air selama minimal 15 menit, dan hubungi dokter,” tuturnya.

Ia juga mengimbau untuk tidak mencampur bahan pemutih dengan deterjen rumah tangga lain karena dapat mengurangi efektivitasnya dan menimbulkan reaksi kimia,  ’’Gas beracun dihasilkan bila bahan pemutih dicampur dengan deterjen asam, seperti deterjen yang digunakan untuk pembersihan toilet, dan gas ini dapat menyebabkan kematian atau luka,” kata Jody.

Jika ingin memakai deterjen saat membersihkan, bilas dengan air sebelum menggunakan bahan pemutih untuk disinfeksi. Joddy mengatakan, bahan pemutih yang tidak diencerkan juga akan menghasilkan gas beracun jika terkena cahaya matahari. Oleh karena itu, sebaiknya disimpan di tempat sejuk dan terlindung dari cahaya matahari serta jauh dari jangkauan anak-anak.

’’Sodium hipoklorit lambat-laun akan terurai. Untuk menjamin efektivitasnya, belilah bahan pemutih yang masih baru, dan jangan membeli bahan pemutih yang sudah lama,” kata Joddy. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Tips Aman Meracik Disinfektan Mandiri