30/03/2020 11:47:59
Info Kesehatan

Bukan Sekadar Tren, Ini Lho Manfaat Berjemur saat Pandemi Corona

Foto: Internet/Ilustrasi

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan masyarakat dunia untuk berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 5-15 menit dalam kurun 2 sampai 3 kali seminggu untuk membantu melawan penularan virus corona atau Covid-19. Selain itu, masih banyak lho manfaat dari berjemur ini, apa saja?


Belakangan ini, masyarakat dunia termasuk Indonesia, banyak yang mengikuti anjuran WHO untuk berjemur tersebut. Jangan salah ya, Sobat Dokcil, berjemur di bawah sinar matahari pagi hingga pukul 10.00 WIB, itu bukan sekadar tren. Banyak manfaatnya untuk kesehatan, salah satunya adalah meningkatkan daya tahan tubuh.

Paparan sinar matahari membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami. Vitamin D diketahui sangat penting untuk kesehatan. Vitamin D yang dihasilkan sinar matahari berperan besar dalam kesehatan tulang.

Dengan berjemur 5 hingga 15 menit sinar matahari pada lengan, tangan, dan wajah dalam kurun 2 sampai 3 kali seminggu sudah cukup untuk memperoleh vitamin D. Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan rakhitis pada anak-anak dan penyakit tulang seperti osteoporosis dan osteomalacia.

Selain Vitamin D, berikut beberapa manfaat lain dari berjemur:

Mencegah Kanker

Meskipun sinar matahari berlebih dapat berkontribusi pada kanker kulit, sinar matahari dalam jumlah yang proporsional (sedang) sebenarnya memiliki manfaat pencegahan kanker. Menurut para peneliti, seperti dilansir Healthline, mereka yang tinggal di daerah dengan jam siang lebih sedikit lebih mungkin untuk memiliki beberapa kanker spesifik daripada mereka yang tinggal di tempat yang lebih banyak sinar matahari pada siang hari. Kanker-kanker yang bisa dicegah termasuk kanker usus besar, limfoma Hodgkin, kanker ovarium, kanker pankreas, dan kanker prostat.

Mencegah Depresi

Penurunan paparan sinar matahari telah dikaitkan dengan penurunan kadar serotonin, yang dapat menyebabkan depresi berat dengan pola musiman. Efek serotonin ini dipicu oleh oleh sinar matahari yang masuk melalui mata. Sinar matahari ini kemudian masuk ke area khusus di retina, yang memicu pelepasan serotonin.

Tak heran jika depresi ini kerap terjadi di musim dingin. Healthline menjelaskan, salah satu perawatan utama untuk menangani depresi adalah terapi cahaya atau juga dikenal sebagai fototerapi. Paparan sinar matahari juga bisa bermanfaat bagi beberapa orang yang mengalami gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), orang hamil dengan depresi, gangguan kecemasan dan kepanikan.

Menyembuhkan Kondisi Kulit

Menurut WHO, paparan sinar matahari mungkin membantu merawat beberapa kondisi kulit juga. Dokter merekomendasikan paparan radiasi UV untuk mengobati psorias, eksim, penyakit kuning, dan jerawat. Meskipun terapi cahaya tidak untuk semua orang, dokter kulit dapat merekomendasikan apakah perawatan ringan akan menguntungkan masalah kulit Anda.

Membantu Ritme tubuh

Sejumlah besar cahaya buatan cenderung membingungkan otak Anda ketika harus bangun dan tidur. Dilansir American Home Shield cahaya matahari membantu ritme sirkadian tubuh Anda dan memungkinkan Anda merasa mengantuk dan waspada pada waktu yang tepat.


Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Bukan Sekadar Tren, Ini Lho Manfaat Berjemur saat Pandemi Corona