06/05/2020 13:51:16
Info Kesehatan

Kiat Sehat Berpuasa Ramadan untuk Ibu Menyusui

Foto: Internet/Ilustrasi

Meski memiliki ’’kebebasan’’ untuk tidak ikut berpuasa selama bulan Ramadan, sebenarnya ibu menyusui masih bisa menjalani ibadah yang satu ini. Tentu saja ada sejumlah tips yang perlu dilakukan ibu agar produksi air susunya tetap cukup untuk sang buah hati. Apa saja?

Terkadang, seorang ibu merasa khawatir jika ikut berpuasa maka akan memengaruhi produksi air susunya. Dalam ajaran islam sendiri, ibu menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa Ramadan namun harus menggantonya dengan berpuasa di lain hari atau membayar fidyah.

Sebenarnya ibu yang sedang menyusui aman untuk berpuasa. Sebab, secara alami tubuh akan tetap memproduksi air susu yang cukup bagi si buah hati.

Hal ini terjadi karena tubuh bisa menyesuaikan diri untuk membakar kalori dan menghasilkan susu. Fakta menarik lainnya, tubuh tetap bisa memproduksi susu walaupun si ibu tidak makan selama 24 jam.

Berpuasa selama satu hari atau lebih tidak akan menghambat kualitas dan kuantitas ASI. Namun, berpuasa dalam jangka waktu lama atau lebih dari satu hari dapat memengaruhi ASI.

Dikutip dari Parenting Firstcry, terkadang puasa yang berkepanjangan dapat menyebabkan penyapihan prematur bagi si bayi. Oleh sebab itu, si ibu perlu mengetahui apa saja dampak berpuasa terhadap menyusui.

Ada beberapa catatan khusus bagi ibu menyusui yang ingin melakukan ibadah puasa. Si ibu perlu memperhatikan dampaknya sebagai berikut:

1. Pasokan ASI

Setiap ibu yang memproduksi ASI memiliki kandungan lemak yang berbeda. Seorang ibu bahkan bisa saja menghasilkan ASI dengan kandungan lemak yang berbeda-beda.

Berpuasa selama berhari-hari secara teratur akan memengaruhi jumlah lemak dalam ASI, tapi tidak mengurangi jumlahnya. Tubuh masih bisa menggunakan cadangan lemak yang tersimpan dan membuat susu untuk si buah hati.

Maka dari itu, penting bagi si ibu untuk memakan makanan yang kaya nutrisi. Jika Anda sehat, maka puasa tidak akan menghambat pertumbuhan si bayi.

2. Saat menyusui

Saat berpuasa, tubuh akan menyesuaikan diri secara otomatis. Hasil penelitian menemukan bahwa keseimbangan seorang ibu yang sedang berpuasa dan yang tidak berpuasa kurang lebih sama.

Ini membuktikan bahwa tubuh akan berfungsi dengan cara yang sama ketika berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Jadi, hal yang normal apabila berat badan turun saat berpuasa.

Namun, jika merasa kehilangan berat badan dengan cepat, seperti kehilangan berat badan 1 kilogram tiap minggunya, disarankan untuk menghentikan puasa dan pergi ke dokter.

Apabila si ibu merasakan pusing, sakit kepala parah, urine berwarna, merasa lelah, dan lemah, maka dia disarankan untuk segera menghentikan puasa. Cari bantuan media bila masih merasa tidak sehat.

3. Pengaruh pada bayi

Berpuasa saat menyusui tak akan memberikan dampak langsung terhadap bayi. Tubuh seorang ibu akan tetap terus memproduksi susu untuk memenuhi kebutuhan si buah hati.

Kualitas dan kuantitas ASI tidak akan terpengaruh saat berpuasa selama satu hari. Namun, yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah kapan ibu menyusui harus membatalkan puasa?

Puasa harus segera dibatalkan atau berhenti apabila si bayi menunjukkan gejala seperti penurunan berat badan, bayi tetap menangis setelah menyusui, dan produksi buang air kecil si bayi berkurang.

Tips

Jika Anda berencana untuk puasa, ikuti beberapa tips berikut yang mempermudah ibu menyusui berpuasa.

1. Diet sehat

Mengonsumsi makanan yang sehat sangat penting bagi ibu yang sedang menyusui. Si ibu wajib menjaga asupan baik saat sahur maupun berbuka puasa.

Anda perlu menjaga agar kebutuhan nutrisi tercukupi. Tak hanya bertindak sebagai 'tenaga cadangan', nutrisi juga menjadi pemasok tenaga si buah hati.

2. Tetap terhidrasi

Jangan sampai ibu yang menyusui mengalami dehidrasi selama berpuasa. Seorang ibu menyusui harus tetap menjaga tubuh tetap terhidrasi walau sedang berpuasa. Tetap mengonsumsi 8 gelas atau 1,5 liter air dalam sehari. Anda bisa mengakalinya dengan meminum 2 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka, dan 2 gelas menjelang tidur.

3. Istirahat yang cukup

Semua akan percuma apabila si ibu tidak memiliki waktu istirahat yang cukup. Ibu yang sedang menyusui juga disarankan untuk tidak terlalu memaksakan diri saat berpuasa.

Pengerahan tenaga yang berlebihan bisa mengakibatkan si ibu kehilangan energi dan mudah lelah. Oleh karena itu, diperlukan waktu istirahat yang cukup dan tetap menjaga energi demi sang buah hati.

4. Manajemen waktu

Tugas untuk menjadi seorang ibu memang tidak mudah. Anda harus membeli bahan makanan di supermarket atau pasar, mencuci pakaian, bekerja, membersihkan rumah, dan lain sebagainya.

Dengan aneka tugas itu, seorang ibu harus pandai mengatur waktu dengan baik agar tidak kelelahan. Tak perlu memaksakan diri untuk menyelesaikan semuanya dalam satu hari.

5. Tetap awasi kesehatan si buah hati

Puasa memang tidak memberikan dampak langsung kepada si bayi, namun tak ada salahnya untuk tetap memperhatikan kesehatannya. Apabila warna kotoran bayi berubah, berat badan turun, atau bayi masalah kesehatan lainnya, segera datangi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Kiat Sehat Berpuasa Ramadan untuk Ibu Menyusui