09/07/2020 12:21:06
Info Kesehatan

Ketidakpedulian Jadi Pemicu Terus Naiknya Kasus Positif Covid-19

Foto: Internet

Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih menunjukkan kenaikan yang signifikan. Bahkan, per 8 Juli 2020 merupakan rekor tertinggi dengan angka mencapai 1.853 kasus baru. Benarkah ini semata-mata karena tes kesehatan yang semakin gencar dilakukan pemerintah daerah?


Menurut Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono, Selain karena tes kesehatan yang semakin gencar dilakukan pemerintah daerah, masih tingginya jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia juga dipicu oleh kesadaran masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan masa PSBB yang sangat rendah.

”Perjuangan kita masih lama terkait pandemi Covid-19. Jika tidak dari diri sendiri untuk menjaga dan patuh protokol kesehatan, kita sulit lepas dari pandemi ini,” kata Tri seperti dilansir dari Kompas.id. 

Ia menambahkan, peningkatan jumlah kasus positif di Jabodetabek merupakan konsekuensi aturan PSBB transisi atau PSBB proporsional.

”Impitan dan tekanan ekonomi memang tak bisa dihindari lagi, tetapi bukan berarti beralih ke PSBB transisi atau proporsional artinya kondisi sudah aman. Justru di masa seperti ini kewaspadaan harus semakin tinggi dan risiko penularan masih tinggi. Masyarakat mengartikan PSBB transisi ke arah normal atau aman sehingga protokol kesehatan tak dipatuhi,” ucapnya lagi.

Hal senada diungkapkan juga oleh akar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono. Ia berpendapat, tidak ada masalah jika pemerintah mempersiapkan diri menyambut tatanan normal baru. Akan tetapi, ia meminta pemerintah pusat dan daerah memenuhi syarat dulu sebelum menerapkan kebijakan normal baru sebagaimana ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Syarat tersebut, antara lain, memastikan penularan penyakit terkendali. Selanjutnya, sistem kesehatan bisa mendeteksi, menguji, mengisolasi, dan menangani tiap kasus serta melacak tiap kontak.

Selain itu, harus ada jaminan langkah pencegahan di lingkungan kerja, seperti menjaga jarak, cuci tangan, dan etika saat batuk; mencegah kasus impor Covid-19; serta memastikan warga memiliki kesadaran dan berpartisipasi dalam transisi ini.

”Kalau pemda menerapkan normal baru, sementara fasilitas kesehatan belum siap, harus bersiap menanggung peningkatan kasus,” kata .

Dominasi OTG

Seperti diberitakan, tren penambahan kasus positif Covid-19 di Tanah Air menunjukkan tren kenaikan. Bila pada awal Juni lalu angka penambahan kasus harian masih naik-turun di rentang 800-1.300 kasus baru per hari, sejak 23 Juni sampai hari ini angka penambahan kasus sudah konsisten di atas 1.000 orang per hari.

Menariknya, kendati angka kasus positif baru terus meningkat, tingkat hunian rumah sakit tidak ikut naik signifikan. Alasannya, menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, sebagian besar temuan kasus konfirmasi positif dalam 24 jam terakhir adalah orang tanpa gejala (OTG) atau pasien dengan gejala minimal.

’’Atau (gejala) sedikit sehingga tidak merasakan sakit dan tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit. Namun kami meminta mereka lakukan isolasi mandiri dengan mematu pedoman ketat agar tidak menjadi sumber penularan baru,’’ jelas Yurianto dalam keterangan pers, Rabu (8/7).

Penambahan kasus baru yang terus meningkat ini, menurut Yurianto, menunjukkan masih banyak kelompok masyarakat rentan tertular yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang dimaksud adalah penjagaan jarak, penggunaan masker, dan kebiasaan baru untuk mencuci tangan dengan sabun.

’’Protokol kesehatan menjadi mutlak. Ini kita harapkan menjadi kesadaran bersama agar penambahan kasus baru bisa terkendali," ujar Yurianto. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Ketidakpedulian Jadi Pemicu Terus Naiknya Kasus Positif Covid-19