29/07/2020 12:16:18
Info Kesehatan

Suhu Lebih Dingin di Puncak Kemarau, Waspadai 4 Penyakit Ini

Foto: Internet/Ilustrasi

Fenomena suhu lebih dingin dari biasanya memang hal yang normal terjadi di negara tropis seperti Indonesia, terlebih di puncak musim kemarau. Nah, di saat seperti ini, ada sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai. Apa saja?


Beberapa hari belakangan ini, banyak masyarakat Indonesia merasakan udara yang lebih dingin. Menurut Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko, ini merupakan fenomena alami yang biasa terjadi pada bulan-bulan puncak musim kemarau pada Juli-Agustus.

"Udara terasa dingin di bulan Juli belakangan ini lebih dominan disebabkan karena dalam beberapa hari terakhir di wilayah Indonesia, khususnya Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) kandungan uap di atmosfer cukup sedikit," kata Hary seperti dilansir Kompas.com.

Hary menjelaskan, hal tersebut terlihat dari tutupan awan yang tidak signifikan selama beberapa hari terakhir. Secara fisis, uap air dan air merupakan zat yang cukup efektif dalam menyimpan energi panas. Hal ini mengakibatkan rendahnya kandungan uap di atmosfer sehingga membuat energi radiasi yang dilepaskan oleh Bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer, dan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu udara atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan.

"Hal inilah yang menyebabkan suhu udara di Indonesia saat malam hari di musim kemarau relatif lebih rendah dibandingkan saat musim hujan atau peralihan," ujar dia.

Oleh karena itu, masyarakat juga perlu mengantisipasi udara dingin yang tak wajar akhir-akhir ini agar tidak mengalami gangguan kesehatan. Menurut akademisi dan praktisi klinik, Ari Fahrial Syam, gangguan kesehatan yang bisa muncul karena suhu dingin di antaranya mimisan, batuk pilek, dan bibir pecah-pecah yang berisiko menurunkan nafsu makan seseorang.

Masalah-masalah kesehatan ini tentu saja sangat mengganggu masyarakat yang sedang khawatir akan pandemi COVID-19. Namun, kata Ari, daya tahan tubuh yang kuat dan tetap terjaga, tak gampang bikin badan drop karena diterpa udara dingin yang belakangan ini terasa lebih menggigit di waktu malam hari sampai dengan pukul 07.00 pagi.

Berikut beberapa penyakit yang bisa timbul karena udara dingin seperti dikutip dari health.liputan6.com:

1. Penyakit yang Sudah Ada Kambuh karena Udara Dingin

Ari, menjelaskan, udara dingin bisa membuat penyakit yang sudah ada sebelumnya mengalami kekambuhan, seperti asma (sesak napas), pilek alergi (rinitis alergi), sinusitis, dan alergi kulit karena udara dingin.

2. Penyakit yang Timbul Langsung Akibat Udara Dingin

Udara dingin juga bisa menimbulkan sejumlah masalah, kayak kulit menjadi kering, kulit telapak kaki pecah-pecah, timbul pecah-pecah pada bibir, dan terkadang bisa timbul mimisan.

3. Risiko Bila Suhu Tubuh Turun karena Udara Dingin

"Jika paparan udara dingin terus berlangsung akan terjadi penurunan suhu tubuh (hipotermia) yang akan mengancam jiwa orang yg mengalami hipotermia tersebut," katanya.

4. Masyarakat dengan Risiko Tinggi

Masyarakat yang mempunyai risiko tinggi terhadap gangguan kesehatan karena cuaca dingin, yaitu orang usia lanjut, masyarakat dengan komorbid, penyakit diabetes, gangguan jantung dan pembuluh darah.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Suhu Lebih Dingin di Puncak Kemarau, Waspadai 4 Penyakit Ini